×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 12341

Siswa Tak Punya Ponsel dan Televisi, Avan Berkeliling Rumah Siswa untuk Mengajar

Pak Guru Avan mengajar di rumah siswanya Pak Guru Avan mengajar di rumah siswanya ( Foto: Facebook/Avan Fathurrahman )

Muslimahdaily - Di balik sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akibat wabah corona, ada kisah menyentuh yang datang dari Madura.

Ialah Pak Guru Avan. Seorang guru yang mengajar di SD Negeri Batuputih Laok 3, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Baru-baru ini kisahnya menjadi sorotan di media sosial.

Awalnya, pria bernama lengkap Avan Fathurrahman ini mengunggah sejumlah kegiatan mengajarnya di akun Facebook miliknya pada Kamis (16/4) lalu.

Tak seperti kegiatan belajar mengajar di kota besar yang memanfaatkan kecanggihan teknologi, masyarakat di daerah Avan mengajar masih asing dengan teknologi. Bahkan tak semua warganya mempunyai televisi.

Tak mau anak-anaknya tertinggal, Pak Avan pun memutuskan untuk mengajar anak muridnya dengan datang ke rumah mereka satu persatu.

“Sudah beberapa minggu saya berada dalam posisi yang dilematis. Bukan masalah rindu. Tapi tentang imbauan Mas Mentri, agar bekerja dari rumah. Ini jelas tidak bisa saya lakukan, karena murid saya tidak punya sarana untuk belajar dari rumah. Mereka tidak punya smartphone, juga tidak punya laptop. Jikapun misalnya punya, dana untuk beli kuota internet akan membebani wali murid,” kisahnya pada unggahan tersebut.

Yang semakin membuat nyeri hati Avan, bahkan ada wali murid yang rela meminjam uang untuk membeli ponsel demi sang anak dapat terus belajar. Avan akhirnya melarang wali murid melakukan hal tersebut dan mengatakan akan mengajar muridnya satu persatu.

“Saya terkejut mendengar penuturannya. Lalu pelan-pelan saya bicara. Saya melarangnya. Saya memberikan pemahaman bahwa belajar di rumah, tidak harus lewat HP. Siswa bisa belajar dari buku-buku paket yang sudah dipinjami dari sekolah. Saya bilang, bahwa sayalah yang akan berkeliling ke rumah-rumah siswa untuk mengajari,” tulis Avan.

Setidaknya Avan akan berkeliling sebanyaj 3 kali dalam seminggu. Walau siswa sekolah SD Negeri Batuputih Laok 3 tak banyak, namun jarak antar rumah siswa cukup jauh untuk ditempuh. Belum lagi beberapa rumah harus melewati jalan yang kurang bagus. Pada saat cuaca hujan, Avan harus berjalan kaki.

Dengan cara ini memang Avan melanggar imbauan pemerintah. Namun, Avan tetap melakukan hal tersebut lantaran tak ingin anak-anaknya belajar tanpa bimbingan yang jelas.

Pada saat ini pula, para orangtua yang kebanyak menjadi petani sedang sibuk memanen padi. Mereka tak dapat menemani anak-anaknya belajar di rumah.

“Saya sadar ini melanggar imbauan pemerintah agar tetap bekerja dari rumah. Tapi mau gimana lagi? Membiarkan siswa belajar sendiri di rumah tanpa saya pantau, jelas saya kurang sreg. Bukan tidak percaya pada orang tua mereka. Tapi saya tahu, bahwa sekarang mereka sibuk. Ini masa panen padi,” tuturnya.

“Jadi jelas, saya belum menjadi guru yang baik. Tidak memberikan contoh yang baik bagi siswa karena melanggar imbauan pemerintah. Saya bukan tidak takut corona. Takut juga. Tapi gimana lagi? Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari wabah penyakit, termasuk covid-19. Amin,” tutup Avan.

Hingga kini, uanggahan tersebut telah disebarkan ulang hampir sepuluh ribu kali hingga akhirnya viral di media sosial lain.

Leave a Comment