Rahasia Suku Badui yang Hingga Kini Nol Kasus COVID-19

Suka Baduy Suka Baduy ( Foto: ANTARA/Muhammad Bagus )

Muslimahdaily - Hampir sembilan bulan Indonesia terdampak pandemi dengan angka rata-rata 11.000 kasus setiap hari. Namun keganasan virus yang diduga berasal dari Wuhan ini tak satupun dilaporkan dari Suku Baduy di pedalaman Banten.

"Selama sembilan bulan terakhir ini warga Baduy nol kasus COVID-19," ujar Petugas Medis Puskesmas Cisimeut pada Minggu (24/1) dilansir dari iNews.

Situs budaya dengan masyarakatnya yang dikenal enggan untuk hidup modern ini menganggap masalah pandemi begitu serius, dan menerapkan penanganan dengan memperketat aturan kunjungan wisata sebagai bentuk prioritas untuk menjaga kesehatan masyarakat Baduy.

Tinggal di pegunungan Kendeng dengan luas 5.100 hektare dan tersebar ke dalam 65 perkampungan, Suku Baduy dipimpin oleh seorang ketua adat. Sang ketua adat yang pemimpin 11.600 jiwa ini amat mengapresiasi kebijakan pemerintah daerah yang diterbitkan sebagai peraturan Bupati Nomor 28 mengenai dilaksanakannya AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ketua Adat Baduy menghimbau masyarakat untuk tidak pergi ke kota dibantu dengan edukasi yang diberikan oleh Puskesmas Cisimeut sebagai tempat medis yang paling dekat dengan Baduy. Puskesmas Cisimeut berupaya untuk membagikan masker ke pemukiman warga dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.

Hingga kini, banyak masyarakat Baduy memilih untuk tetap di rumah dengan menerapkan protokol kesehatan 3M mengikuti anjuran ketua adat dan menghindari bepergian ke luar kota terutama kota dengan zona merah penyebaran COVID-19.

Tak hanya itu, masyarakat Baduy yang merantau diminta untuk pulang dan menjalani pengecekan di Puskesmas setempat sebelum kembali ke pemukiman.

Saat ini, pemukiman masyarakat Baduy diperketat akses masuknya karena tempat ini merupakan salah satu dari beberapa kota lain di Indonesia yang masih belum tersentuh kasus COVID-19.

Namun, bagi para wisatawan yang masih ingin berkunjung juga diharapkan membawa hasil tes rapid antigen. Pihak Suku Baduy akan menolak para wisatawan yang melanggar aturan ini. 

Selain ketua adat dan petugas puskesmas, TNI, polisi aparatur desa juga bekerja sama untuk memperketat wilayah Baduy hingga kondisi dapat normal kembali.

Sementara itu, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya tetap menghimbau millenial untuk ikut andil menyebarkan edukasi mengenai bahaya COVID-19 kepada masyarakat setempat serta menghindari kerumunan yang tidak penting.

Hingga hari Senin (25/1), kasus positif di Lebak tercatat sebanyak 1.215 orang, 572 orang dinyatakan sembuh, 613 orang menjalani isolasi dan dirawat di RSUD Banten serta 30 orang dilaporkan meninggal dunia.

Leave a Comment