Tingkatkan Ukhuwah Islam, Gereja di Kanada Dialihfungsikan Menjadi Masjid dan Sentral Islam

Bekas Gereja dijadikan Masjid Bekas Gereja dijadikan Masjid ( Foto: Amir Naveed via CBC.ca )

Muslimahdaily - Menurut nasional sensus, Kanada merupakan negara dengan wilayah terbesar kedua di Amerika Utara dengan penduduk Muslim sebanyak 1.053.940 jiwa. Hal ini membuat tempat ibadah umat Muslim sangat diperlukan, terlebih baru-baru ini ada gereja yang dialihfungsikan sebagai masjid dan menjadi pusat Islam di wilayah Ontario, Kanada.

Sebuah bangunan bekas Gereja St James Presbyterian di McNaughton Avenue, Chatham, Ontario, Kanada ini tidak lama digunakan dan dibeli oleh komunitas muslim setempat untuk dijadikan tempat ibadah.

Sebelumnya, komunitas Muslim di wilayah Ontario, Kanada menghabiskan waktu yang lama untuk beribadah dengan menyewa tempat gym dan juga kamar di sekolah-sekolah pada kota tersebut untuk beribadah. Ruangan yang sempit sangat memprihatinkan, dan sudah sepatutnya Komunitas Muslim di sana memiliki tempat ibadahnya sendiri.

Seiring berjalannya waktu, umat Muslim yang berdatangan ke Chatham, Ontario semakin bertambah. Pada 2019, Presiden Pusat Islam di Chatham, Amir Naveed beserta komunitas Muslim di sana kemudian mengadakan rapat untuk mendiskusikan perihal tempat ibadah tersebut.

Naveed populasi Muslim lokal terus tumbuh dari puluhan menjadi ratusan. Karenanya kebutuhan akan tempat baru semakin mendesak.

"Kehadiran Muslim di Chatham sudah cukup lama. Mereka melakukan pekerjaan luar biasa, bekerja bersama antaragama, seperti melayani di dapur umum dan semua jenis kegiatan antaragama lainnya," kata Naveed.

Namun, kurangnya fasilitas untuk beribadah memang sudah menjadi persoalan sejak dahulu sehingga saat komunitas Muslim di bawah pimpinannya dapat membeli sebuah bangunan baru dari bekas gereja dan menjadikannya pusat Islam di kota tersebut membuat perasaan Naveed amat senang.

“Sungguh perasaan yang sangat luar biasa,” ujar Naveed seperti dilansir dari laman berita CBC yang ditulis pada Kamis (25/2).

Ia juga menganggap hal ini dapat menjadi tempat ibadah yang luas dan nyaman, sebagaimana sewaktu menyewa ruangan gym dan kamar-kamar di sekolah hanya muat untuk 5 orang jamaah saja.

Menurutnya, gedung ini juga dinilai penting untuk mengedepankan solidaritas Islam terutama pada kaum muda. Sebagaimana dalam konsep Islam, tidak hanya melihat siapa saja yang datang untuk shalat, tetapi bagaimana tempat itu merangkul mereka yang datang untuk sekadar duduk dan mengobrol di dalam masjid, menjalin tali ukhuwah lebih dalam lagi terhadap sesamanya.

Bangunan masjid itu kini sudah bisa melayani jamaah untuk melaksanakan shalat, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan demi mengurangi resiko penularan COVID-19.

Saat pergantian gereja menjadi masjid pun kedua umat antaragama saling membantu. Komunitas Muslim di sana yang bertanggungjawab mengurus kelangsungan masjid tersebut bekerjasama dengan anggota bekas Gereja untuk mengembalikan dan mengganti barang yang tertinggal.

"Apapun yang bisa kami serahkan, kami serahkan kepada mereka. Beberapa literatur dan buku sudah kami bagi dengan mereka. Ada beberapa simbol yang pasti bisa kami kerjakan dengan anggota komunitas dan lihat bagaimana kami bisa mencoba untuk mengatur penggantinya," lanjut Rizwan Khan salah satu anggota komunitas Muslim di Chatham memberikan keterangannya pada CBC.

Kini, Khan dan Naveed telah merancang banyak kegiatan yang akan dilakukan setelah bangunan tersebut resmi dibuka untuk publik, salah satunya untuk dijadikan tempat pengasuhan anak juga gym khusus wanita sebagaimana yang disarankan oleh Putri Naveed.

Leave a Comment