Malala Desak Dunia untuk bantu Muslim Rohingya

Malala Desak Dunia untuk bantu Muslim Rohingya Malala Yousafzai

Muslimahdaily - Pemenang nobel perdamaian dan aktivis pendidikan Malala Yousafzai mendesak pemimpin dunia pada Senin, 8 Juni, untuk menghentikan pembantaian terhadap etnis Muslim Rohingya di Myanmar.

“Saya membela etnis Rohingya dan saya mengajak Anda semua dimanapun berada untuk melakukan hal yang sama” kata statement yang dikeluarkan Malala melalui Malala Fund.

“Saya mengajak pemimpin Myanmar dan pemimpin dunia untuk mengambil aksi dengan segera untuk mengehntikan pembantaian terhadap muslim minoritas etnis Rohingya di Myanmar” kata Malala.

Malala menekankan bahwa Rohingya memiliki hak untuk menjadi warga negara dimana mereka dilahirkan dan berhak mendapatkan kesempatan yang sama.

“Warga Rohingya berhak mendapatkan kewarganegaraan di negara dimana mereka dilahirkan dan berhak hidup dengan layak. Mereka berhak mendapatkan hak dan kesempatan yang sama” katanya.

Gadis berusia 17 tahun ini mengatakan bahwa Muslim Rohingya ‘berhak diperlakukan seperti kita semua - penuh dengan hormat. Saat ini dan setiap hari tanpa kecuali’.

Dalam beberapa waktu yang lalu, sekitar 3.100 pengungsi Rohingya melarikan diri dari Myanmar dan Bangladesh menuju Malaysia, Indonesia dan Thailand. Berdasarkan estimasi yang dikeluarkan oleh Organisasi Migran Internasional (IOM), ada sekitar 8.000 orang di perahu kayu yang masih terkatung-katung di Teluk Bengal dan Laut Andaman, dimana sebagian dari mereka kekurangan pasokan makanan dan juga air.

Meski etnis Rohingya telah berabad-abad tinggal di Myanmar, namun masyarakat Myanmar yang didominasi oleh pemeluk agama Budha memberi label ‘imigran gelap’ dari Bangladesh kepada Rohingya. Mengikuti kehendak komunitas Budha, pada tahun 1982, pemerintahan Myanmar mencabut kewarganegaraan seluruh etnis Rohingya yang ada di Myanmar.

Setelah Rohingya yang merupakan muslim tak memiliki kewarganegaraan, pembantaian etnis minoritas ini menyebar di Myanmar. Beberapa tahun belakangan, terutama setelah tahun 2012, muslim Rohingya menghadapi begitu banyak tekanan dari berbagai aspek, seperti tidak diperbolehkan sekolah, bekerja dan sebagainya. Atas penindasan yang mereka alami, banyak muslim Rohingya yang memutuskan untuk eksodus besar-besaran mencari tempat aman. Banyak dari mereka yang mencoba masuk ke Malaysia namun gagal karena angkatan laut Malaysia menolak kapal pengungsi mendekat perairan Malaysia. Hal yang sama dilakukan oleh angkatan laut Indonesia. Setelah diberi pasokan makanan dan bahan bakar, kapal pengungsi Rohingya diarahkan ke laut lepas. Namun dengan alasan kemanusiaan, mereka akhirnya diselamatkan oleh nelayan Aceh yang iba melihat kondisi kapal yang hampir karam. Hingga kini ada ribuan pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia.

Leave a Comment