×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 12341

Kisah “Kutukan” Ibu Pada Anak Durhaka

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Berita mengejutkan tentang kutukan anak durhaka berkali-kali muncul di timeline media sosial. Tak sedikit yang percaya dan segera menyebarkan berita tersebut. Benarkah seorang ibu dapat mengutuk anaknya layaknya legenda Malin Kundang?

Tak jelas apakah kabar tentang kutukan untuk anak durhaka itu hoax atau benar-benar nyata. Namun dari sumber berita dan konfirmasinya, kabar-kabar tersebut hanyalah berita burung saja. Padahal tak sedikit yang meyakini adanya anak remaja yang berubah jadi ular karena menendang ibunya, sang ibu pun murka dan mendoakannya agar Allah mengubah bentuknya.

Ada pula kisah anak gadis menjadi ikan pari karena telah bersikap durhaka. Seperti kisah pertama, si anak berubah setelah ibunda mendoakannya kejelekan. Bahkan ada pula kabar remaja SMP menjadi anjing karena menendang ibunya saat ia shalat. Seusai shalat, si ibu segera berdoa agar Alah mengubah bentuk anaknya. Si remaja belia itu pun dalam hitungan menit segera berubah layaknya anjing.

Percaya? Jangan dulu. Cerita itu bisa saja rekayasa, fotonya bisa saja hasil editing. Kabar-kabar ini tak berbeda dengan kisah Malin Kundang. Sebagian orang meyakini legenda itu pernah terjadi. Namun legenda sejatinya hanyalah cerita fiksi yang serupa dengan dongeng.

Jika ada satu hal yang diyakini dari kisah-kisah kutukan ibu untuk si anak durhaka, maka itu adalah doa ibu yang selalu mustajab untuk anaknya. Entah doa itu baik, ataupun doa yang berisi kejelekan, semuanya akan dikabulkan segera oleh Allah Ta’ala.

Doa Jelek Orang Tua untuk Anak

Tentang dikabulkannya doa orang tua, Rasulullah pernah menjelaskan dalam hadits beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Dari shahabat Abu Hurairah rhadiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,

“Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang didzalimi, doa orang yang bepergian, dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah). Imam Al Bukhari pula menyebutkan hadits ini dalam kitabnya, Adabul Mufrad.

Terdapat penjelasan tentang poin ketiga, yakni mustajabnya “doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya”. Yakni apapun doa yang dilisankan orang tua untuk anaknya, maka akan dikabulkan Allah, meski doa itu berisi kejelekan. Bahkan jika doa itu berupa celaan, kutukan, termasuk melaknat si anak, Allah pun akan mengabulkan.

Hal ini sering terjadi ketika anak menyakiti orang tua. Ia berbuat durhaka hingga membuat orang tua murka dan lepas amarahnya. Baik sadar ataupun tanpa sadar, orang tua pun melontarkan doa-doa kejelekan untuk anaknya.

Hal ini pernah dialami oleh Juraij. Kisahnya telah muncul sebelumnya, bahwa Juraij tak memenuhi panggilan sang ibu karena ia tengah shalat dan enggan membatalkannya. Ibunda yang lelah mencari-cari putranya itu pun kemudian berdoa jelek untuk Juraij. Tak lama kemudian, doa si ibu pun benar-benar terjadi. Padahal Juraij tidaklah sengaja bersikap durhaka, namun ia tetap merasakan “kutukan” sang ibu.

Al Munawi menjelaskan, bahwa doa orang tua, sekalipun doa itu berisi keburukan bisa terkabul karena kedudukan orang tua yang mulia. Benarlah bahwasanya kedudukan orang tua memang sangat mulia di hadapan anak. Perintah menaati orang tua bahkan disandingkan setelah perintah menaati-Nya.

Berhati-hatilah dari “Kutukan” Orang Tua

Bukan hanya ibu, ayah pun terkadang melontarkan doa jelek karena diliputi emosi. Namun mereka, kedua orang tua, akan menyesalinya di kemudian hari. Tak ada satu pun orang tua di muka bumi yang tak mencintai anaknya.

Karena itulah, sebagai anak, kita semestinya menghindari perbuatan buruk terhadap orang tua. Jangan sampai ayah ataupun ibu tak sengaja melontarkan doa buruk akibat geram dengan tingkah laku kita.

Sayangilah keduanya, berbuat baiklah kepada mereka. Lakukan segala kebaikan kepada orang tua, bertutur kata lembut, merendahkan suara, tidak berkata ‘ah’, menuruti perintah mereka, membantu keduanya, juga tidak membuat mereka sedih, susah apalagi menangis.

Semoga kita termasuk anak yang berbakti dan terhindar dari doa kejelekan yang tak sengaja dilontarkan ayah dan ibu tercinta.

Last modified on Kamis, 10 Januari 2019 01:04

Leave a Comment