Abu Ubaidah, Orang Yang Paling Dipercaya Rasulullah

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Abu Ubaidah bin Jarrah memupunyai nama lengkap Amir bin Abdullah bin Jarrah AL-Fihry Al-Quraisy. Ubaidah adalah salah satu dari 10 sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga. Ia juga mendapat gelar Aminul Ummat yang artinya Kepercayaan umat. Gelarnya itu bukanlah tanpa bukti. Ia berkali-kali ikut peperangan untuk menegakkan panji Islam bersama Rasulullah. Abu Ubaidah Radhiyallahu ‘anhu bahkan telah banyak meriwayatkan hadits.

Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallalahu’alaihi wa sallam berkata, “Sesungguhnya setiap umat memiliki orang yang dipercaya, dan orang yang dipercaya umat ini adalah Abu Ubaidah Al Jarrah.”

Sifatnya yang ramah dan lemah lembut membuat setiap orang menyukai pribadi Ubaidah. Ia juga digambarkan memiliki sifat tawadhu dan pemalu.

Abdullah bin Umar pernah berkata tentang orang-orang yang mulia. "Ada tiga orang Quraisy yang sangat cemerlang wajahnya, tinggi akhlaknya dan sangat pemalu. Bila berbicara mereka tidak pernah dusta. Dan apabila orang berbicara, mereka tidak cepat-cepat mendustakan. Mereka itu adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Utsman bin Affan, dan Abu Ubaidah bin Jarrah."

Dikisahkan beberapa utusan dari kaum Nasrani datang menemui Rasulullah. Ia meminta Rasulullah mengirim salah satu sahabatnya untuk memutuskan suatu perkara yang membuat mereka berselisih. Mereka menilai bahwa putusan yang dibuat kaum Muslimin lebih baik bagi mereka.

“Kami senang menerima putusan yang ditetapkan kaum Muslimin,” ucap mereka.

Dengan senang hati, Rasulullah Shalllahu’alaihi wa sallam menjawab, “Datanglah sore nanti, akan aku kirimkan kepada kalian ‘orang kuat yang terpercaya’.”
Mendengar perkataan Rasulullah, muncul keinginan hati Umar bin Khattab untuk menyandang gelar tersebut. Ia pun menyampaikan keinginannya itu kepada Rasulullah.

Setelah shalat, Rasululah ternyata tak menunjuk Umar. Ia justru mengutus Ubaidah seraya berkata, “Pergilah engkau bersama mereka. Adili dengan baik perkata yang mereka perselisihkan!” dengan sergap, Ubaidah bangkit dan melaksanakan perintah tersebut. Ia pergi bersama utusan tersebut dan pulang dengan menyandang gelar ‘orang kuat yang terpercaya’.

Semangatnya sebagai seorang muslim tak hilang walau diterpa berbagai cobaan. Demi selamatnya Rasulullah, Ubaidah bahkan rela mengorbankan dirinya.

Dikisahkan pada perang Uhud, saat itu Ubaidah menahan dua arah serangan musuh yang ditujukan kepada Rasulullah. Kerena pukulan yang keras tersebut, dua gigi depan Ubaidah tanggal. Namun tak seperti kebanyakan orang, hal tersebut justru membuat rupa Ubaidah semakin indah. Akibat peristiwa tersebut, banyak orang menilai tak ada seorang pun yang lebih indah ketika tanggal giginya melebihi indahnya gigi Ubaidah.

Pada saat pemilihan khalifah, Ubaidah ditunjuk oleh Umar Radhiyallahu ‘anhu sebagai penerus kepemimpinan Rasulullah. Namun beliau menolak dengan alasan lebih baik mengikuti perintah Rasulullah dengan memilih Abu Bakar Shiddiq Radhiayallahu ‘anhu. Ia akhirnya diangkat sebagai penasihat dan pembantu utama khalifah.

Ubaidah pernah memipin pasukan Muslimin untuk berperang di wilayah Syam. Di bawah pimpinannya, umat muslim mampu memperoleh kemenangan berutut-turut dan menaklukkan wilayah Syam, mulai dari tepi Furat hingga Asia Kecil.

Diriwayatkan, Ubaidah meninggal karena suatu penyakit yang mewabah di Syam. Sebelum menghebuskan nafas terkahirnya, ia berwasiat kepada para prajuritnya, "Aku berwasiat kepada kalian. Jika wasiat ini kalian terima dan laksanakan, kalian tidak akan sesat dari jalan yang baik, dan senantiasa dalam keadaan bahagia. Tetaplah kalian menegakkan shalat, berpuasa Ramadhan, membayar zakat, dan menunaikan haji dan umrah. Hendaklah kalian saling menasihati sesama kalian, nasihati pemerintah kalian, dan jangan biarkan mereka tersesat. Dan janganlah kalian tergoda oleh dunia. Walaupun seseorang berusia panjang hingga seribu tahun, dia pasti akan menjumpai kematian seperti yang kalian saksikan ini."

Ubaidah pun kemudian menunjuk Mu’adz bin Jabal sebagai panglima menggantikan dirinya.

Leave a Comment