×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 12351

Ummu Syuraik, Sang Pendakwah yang Mengislamkan Para Wanita Quraisy

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Ummu Syuraik merupakan wanita yang teralahir dari suku Quraisy, bani Amir bin Lu’ai, kabilah Ghathafan. Ia bernama lengkap Ghaziyah Binti Jabir bin Hakib, seseorang yang tadinya kafir hingga hatinya tersentuh pada Islam. Islam datang ke Mekkah dengan perantara Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam, islam hadir sebagai penerangan bagi ummat, memberikan solusi atas permasalahan kehidupan, membawa kebahagiaan bagi yang mampu menikmati manisnya iman dan Islam.

Beberapa waktu setelah Islam hadir di Mekkah, Ummu Syuraik dengan segenap jiwa dan raganya, senantiasa meninggikan kalimah toyyibah, menyebarkan kalimat tauhid, bahkan ia berdakwah secara sembunyi-sembunyi kepada para wanita quraisy saat itu, sebagaimana ungkapan Ibnu Abbas tentang Ummu Syuraik:

“Hati Ummu Syuraik tersentuh Islam sejak masih tinggal di Mekkah, maka ia pun memeluknya, setelah itu mulai menemui wanita-wanita Quraisy secara sembunyi-sembunyi untuk mengajaknya memeluk Islam. Tetapi aktifitasnya terendus oleh pemuka Mekkah sehingga mereka menangkapnya dan berkata : “Seandainya tidak mempertimbangkan kerabatmu, maka kami tidak akan segan-segan mempermalukanmu dan kami mengembalikanmu pada mereka”

Kerasnya penolakan dari pemuka Quraisy saat itu tak menyurutkan semangat juangnya meneggakan Islam di muka bumi, karena baginya suatu kebahagiaan jika islam tersebar ke seluruh penjuru dunia dan karena baginya keimanan bukan hanya sekedar ucapan lisan tetapi hakikatnya iman memilki konsekuensi. Bahkan ia pun mendapatkan siksaan yang keras dari keluarga suaminya Abu Al-Akr Ad-Dausi. Mereka memperlakukan Ummu Syuraik dengan perlakuan yang tidak pantas, pukulan-pukulan kasar menimpa tubuhnya berkali-kali, darah yang mengalir di sekujur tubuh serta luka-luka lembab tak membuat saudara-saudaranya jera, jeritan rasa sakit dan kepayahan tak jua membuka mata hatinya. Tak cukup dengan itu, mereka menyeret lalu menjemur Ummu Syuraik di tengah padang pasir yang tandus, teriknya matahari menyengatnya bahkan menanggalakan lapar dan dahaga, tapi tak jua membuat mereka empati.

Kering sudah kehidupan baginya, namun kalimat Allah senantiasa melingkupi dirinya dari cobaan yang bertubi-tubi mengiringi aktifitas dakwahnya mampu ia halau dengan kesabaran dan semangat pantang menyerah. Hingga pada saat siksaan itu, anugerah menghapiri dirinya di padang pasir yang tandus, ada ember berisi air namun tertutup rapat dan posisi Ummu Syuraik terbelit tali hingga hanya bisa berbaring, di atas dadanya meneteslah air itu, ia pun mencoba menegunya, ember itu kemudian terangkat kembali ke atas, Ummu Syuraik memintanya kembali hingga menghilangkan dahaganya. Hilang sudah dahaga Ummu Syuraik, ember berisi air pun tumpah ruah membasahi kepala Ummu Syuraik yang kering karena terik matahari. Tak lama kemudian, keluarga suaminya menghampiri Ummu syuraik dan mereka bertanya-tanya tentang air yang membasahi Ummu Syuraik, sedang ember yang berisi air masih dalam posisi tertup dan sulit untuk dijangkau oleh Ummu Syuraik, kejadian ini diluar batas nalas manusia. Lalu Ummu Syuraik pun berkata pada mereka :

“Sesungguhnya musuh Allah adalah selain diriku yang menyimpang dari agama-Nya, adapun pertanyaan kalian dari mana asal air itu , maka jawabanku ; Allah yang menganugerahkan ini padaku.”

Mereka seolah-olah menyaksikan keajaiban yang terlihat secara nyata, bagai harimau kehilangan belangnya, hati keras yang mereka miliki sontak luluh dengan kejadian ini, dan mereka mengatakan “Kami bersaksi bahwa Rabb-mu adalah Rabb kami, dan Kami bersaksi bahwa yang telah memberikan rezeki kepada kamu di tempat ini setelah kami menyiksamu adalah Dia yang mensyariatkan Islam”.

Kisah para mujahid Islam meberikan ruang yang luas akan eksistensi menyebarkan kalimat Allah dimuka bumi ini, seperti halnya Ummu Syuraik yang tak gentar akan siksa, maka sepatutnya kita malu akan diri yang tak juga bergerak. Ingat! Kondisi kita saat ini aman, Islam terbuka luas di mata masyarakat sehingga mudahlah Islam memasuki hati mereka. Sisihkanlah lengan baju, lalu melangkahlah untuk berdakwah. Allahu Akbar.

Leave a Comment