Ash-Shifa binti Abdullah, Guru Wanita Pertama dalam Sejarah Islam

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Ash-Shifa binti Abdullah al-Qurashiyyah al-Adawiyah berasal dari suku yang sama dengan dua sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Umar ibn Al-Khattab dan Said ibn Zayd. Bernama asli Laylah, namun dikenal sebagai Ash-Shifa (penyembuh) karena dikenal akan kemampuannya dalam bidang kesehatan. 

Ash-Shifa merupakan istri dari, Abu Huthmah Ibn Hudhayfah, dan memiliki anak laki-laki bernama Sulaiman yang tumbuh menjadi pria dewasa yang religius.

Dikenal sebagai wanita cerdas dan terhormat, Ash-Shifa memiliki kemampuan baca dan tulis yang sangat baik sejak zaman jahiliyah, zaman kebodohan. Padahal pada zaman itu kebanyakan dari penduduk Arab belum bisa membaca dan menulis. 

Dengan kemampuannya ini, Ash-Shifa pun ditugasi Rasulullah untuk mengajarkan baca dan tulis pada istrinya, Hafsah binti Umar. Tidak hanya baca tulis, Ash-Shifa pun juga diminta untuk mengajarkan bagaimana mengobati penyakit-penyakit kulit. 

Sebelum masuk Islam, Ash-Shifa sudah mengajarkan dan melayani pengobatan penduduk Mekkah. Ketika masuk Islam, Ash-Shifa pun meminta izin untuk tetap melanjutkan pelayanan tersebut kepada Rasulullah. Setelah masuk Islam, Ash-Shifa ikut hijrah ke Madinah dan melanjutkan pengajaran dan pelayanan kesehatannya di sana. 

Karena kecerdasan dan kemampuannya, saat Umar menjadi Khalifah, Ash-Shifa ditunjuk menjadi manajer pasar di Madina. Tanggung jawabnya meliputi memastikan segala bentuk bisnis tetap konsisten dengan hukum dan nilai Islam. 

Ash-Shifa wafat  pada 20 hijriyah dan tetap dikenang sebagai guru wanita pertama dalam sejarah Islam.

Leave a Comment