Orangtua Saya Biarkan Saya Memilih, Saya Pilih Islam

Muslimahdaily - Wanita asal Australia ini dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang tidak begitu peduli soal agama yang dianut. Leilah Ahmad memiliki ibu orang Australia asli sedangkan ayahnya berasal dari Pakistan. Leilah pun mengaku awalnya tak mengikuti ajaran agama manapun, namun kedua orangtuanya membiarkan dirinya memilih agamanya sendiri. Dia mengaku tak pernah tahu jika ayahnya seorang muslim. Dia hanya heran setiap jumat ayahnya selalu pergi ke suatu tempat. Ketika dia menanyakan hal tersebut, ibunya hanya bilang “Jumu`ah”. Dia pun kemudian bertanya kepada ayahnya apa itu Jumu`ah dan si ayah pun menjelaskan tentang shalat jumat dan Islam. Tertarik, Leilah pun berkata kepada ayahnya apakah dia boleh pergi bersamanya untuk melihat orang sholat jumat dan ayahnya mengijinkannya.

Sebagai syarat agar leilah bisa ikut ke mesjid, ayahnya memintanya menghormati umat muslim dengan memakai pakaian yang sopan, yaitu dress panjang dan penutup kepala. Dia pun menuruti permintaan ayahnya. Sesampainya di masjid, dia mendengarkan khutbah jum`at dan merasa bahwa agama islam begitu baru baginya. Dia bahkan tak tahu mengapa wanita muslim harus menutup kepalanya dengan hijab. Di kunjungan ke masjid yang pertamanya tersbeugt, Leilah mendengarkan pembacaan surah Al-Fil beserta terjemahannya dalam bahasa Arab dan Inggris. ketika mendengarnya, Leilah merasa sangat nyaman dan damai.

Dia pun kemudian bertanya kepada ayahnya “Apa tujuan shalat dan kenapa ayah memilih menjadi muslim dan mengapa wanita-wanita tadi memakai hijab? Apa itu Al Quran? Apa maksud semua hal tersebut? semuanya. Apakah islam itu secara keseluruhan?

Ayahnya pun menjelaskan islam kepadanya dengan menunjukkan Al Quran. Dia menyadari bahwa Al Quran begitu indah dan luar biasa. Kata demi kata yang ada di dalamnya begitu indah dan penuh arti. Dia pun semakin tertarik dengan Al Quran dan mencari banyak literatur mengenai Al Quran. Setelah mencari tahu soal islam dan Quran dari berbagai sumber, termasuk ayahnya, dia pun kemudian memutuskan untuk ikut ayahnya untuk shalat Jumat, Maghrib dan Isya, bahkan shalat Ied.

Suatu hari, dia pun memutuskan untuk menjadi muslim dan orangtuanya mendukung keputusannya tersebut. Dia dan ayahnya pergi ke masjid untuk mengucap dua kalimat syahadat. Tak disangka keputusannya ini juga membuat adiknya masuk Islam. Alhamdulillah!

Meski dia mengaku kehilangan banyak teman karena keputusannya menjadi muslim, namun Leilah merasa baik-baik saja karena mendapat dukungan penuh dari ayah, ibu dan adiknya beserta keluarga besar ayahnya. Setelah setahun menjadi muslim, Leilah baru memakai hijab. Dengan berhijab dia merasa menjadi muslim seutuhnya, yang tak perlu sembunyi-sembunyi dalam beribadah dan bisa menunjukkan diri kepada semua orang tanpa rasa takut. leilah memiliki dua teman dekat yang non muslim, namun mereka sangat suka menghadiri khutbah Jumat bersama dirinya. Leilah berharap temannya tersebut segera menjadi Islam, semoga saja!

Leave a Comment