Kisah Nabi Ilyas dan Penduduk Kota Ba’labak

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily - Dalam Al Qur'an, Ilyas adalah seorang nabi dan utusan yang dikirim oleh Allah kepada saudara-saudaranya, Bani Israel. Yang mengejutkan, mereka tidak mau mengakui salam dan pengumuman Nabi Ilyas 'Alaihissalam untuk memuliakan Allah Ta'ala. Sebaliknya, mereka mencintai dan mencintai simbol yang disebut Ba’al.

Secara lengkap, kisah Nabi Ilyas dibicarakan dalam Al Qur'an As-Saffat ayat 123-130.

“Dan sungguh, Ilyas benar – benar termasuk salah seorang rasul. (Ingtlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Ba’al dan kamu tinggalkan (Allah) sebaik-baik Pencipta. (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?. Tetapi mereka mendustakannya (Ilyas), maka sungguh, mereka akan diseret (ke neraka). Kecuali hamba- hamba Allah yang disucikan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, “Selamat sejahtera bagi Ilyas.”

Sesuai Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Al Qur'an, Ilyas dikirim oleh Allah kepada Bani Israel di wilayah Ba'labak (Heliopolis: Kota Matahari).

Hal yang sangat mirip dikatakan oleh Sami Canister Abdullah al-Maghluts dalam Athlas Date of al-Anbiya 'wa al-Rusul (Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul).

Seperti yang ditunjukkan oleh Sami al-Maghluts, Nabi Ilyas dikirim oleh Tuhan di wilayah Baalbek (Ba'labakha) yang terletak di zona barat Damaskus (Suriah), yang saat ini memasuki wilayah Lebanon.

Sejarah Kota Ba’labak

Ini juga diperkuat oleh pengumuman Ibnu Katsir di Qishash al-Anbiya'. Sumber lain menyebutkan, Baalbek ditemukan di sebelah timur kota Lebanon saat ini.

Nabi Ilyas (sekitar 850-910 SM) adalah kerabat keempat Nabi Harun 'Alaihissalam. Sehingga dapat diasumsikan, beliau masih ada garis keturunan dengan Nabi Ibrahim dari Nabi Ishak 'Alahissalam. Kerabatnya adalah kerabat Bani Israel.

Dalam sebuah kitab Jauber Tarikhuha wa Hadliruha, yang ditulis oleh sejarawan, Baysir Mahjub al-Saudah, disebutkan bahwa kaum Nabi Ilyas merupakan bangsa Yahudi yang mendiami wilayah Ba’labak (Baalbek/ Ba’labakha). Tetapi, ada juga beberapa keterangan yang menyebutkan bahwa kota itu bernama Phoenisia/ Fenesia di Lebanon.

Kaum Nabi Ilyas dikenal sebagai pelaut ulung dan penjelajah. Ini karena, negeri mereka berada di dekat pesisir lautan.

Kaum Ba’labak Menyembah Dewa-dewi

Yang paling menyedihkan, kaum Ba’labak tidak mau menyembah Allah, melainkan patung yang disebut Ba’al. Bahkan, hingga sekarang masih bisa dijumpai sebuah altar kuno Heliopolis yang menjadi tempat pemujaan kepada Dewa Ba’al. Diketahui, nama kota Ba’labak juga diambil dari nama seorang dewi dari kaum ini yaitu Dewi Ba’al.

Sepeninggal Nabi Sulaiman, perlahan hukum syariat Islam juga mulai terkikis. Nabi Ilyas kemudian, diutus oleh Allah untuk berdakwah dan menyerukan agama Islam kepada kaumnya.

Namun, kaum Ba’labak tak bergeming. Mereka tetap memuja Dewi Ba’al. Bahkan, kaum Ba’labak berusaha untuk menyingkirkan Nabi Ilyas Alaihis salam selamanya. Atas petunjuk Allah, Nabi Ilyas dapat mengetahui rencana keji kaum Ba’labak tersebut dan menyelamatkan diri.

Leave a Comment