Kisah Nabi Ibrahim dan Empat Burung Mati yang Hidup Kembali

ilustras ilustras

Muslimahdaily -Suatu hari tampak Nabi Ibrahim 'Alaihissalam  yang sedang berjalan dan melihat bangkai hewan yang tinggal tersisa tulang belulang. Tentu saja hal tersebut bukan hal yang lumrah. Bagaimana bisa tulang belulang hidup dan bergerak kembali. Namun, ia tersadar bahwa tiap-tiap yang terjadi pastilah karena kehendak Allah Azza wa jalla. 

Pun Nabi Ibrahim yang penasaran akan bagaimana Allah menghidupkan kembali bangkai dan jasad yang telah mati, bertanya pada Allah.

“Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagimana Engkau menghidupkan orang-orang mati,” seru Nabi Ibrahim.

 “Belum yakinkah kamu?” tanya Allah. 

“Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku),” balas Nabi Ibrahim.

Tentu saja dengan kekuasan-Nya Allah mampu melakukan hal yang paling mustahil sekalipun. Oleh karena itu Allah segera memberi perintah kepada Nabi Ibrahim.

“Kalau demikian, ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera."

Berdasarkan riwayat Imam Ibnu Katsir dan ath-Thabari dari Ibnu Abbas, Nabi Ibrahim pun menuruti perintah Allah Ta’ala. Sebelumnya Nabi Ibrahim melatih dulu empat burung tersebut hingga mereka jinak dan menuruti seruan Nabi Ibrahim. Setelah itu barulah ia mencincang tubuh burung-burung tersebut hingga potongan kecil. Potongan-potongan tersebut pun dicampurkannya.

Kemudian Nabi Ibrahim menaiki bukit dan menaruh seperempat bagian dari burung yang sudah dicincang di atas bukit. Ia pergi ke bukit lainnya dan menaruh hal yang sama hingga empat bukit lainnya.

Allah lalu menginstruksikan Nabi Ibrahim untuk memanggil kembali empat burung yang telah ia potong. Di sinilah Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya, burung-burung tersebut menuruti panggilan Nabi Ibrahim meskipun jarak antara Nabi Ibrahim ke bukit sangatlah jauh. Seperti tidak pernah menjadi bangkai, burung-burung tersebut datang dengan bentuk yang utuh dan sehat.

Dengan mata kepala sendiri, Nabi Ibrahim melihat bagaimana keempat burung tersebut berkumpul menyempurnakan tubuh mereka. Bercak darah yang telah tersebar kembali bersatu. Begitu pun dengan potongan-potongan daging dan tulang belulang yang telah hancur. Semuanya kembali menyatu menjadi tubuh yang sempurna.

Hal ini membuktikan bahwa besarnya kuasa Allah, dengan hanya mengucap ‘kun’ (jadilah), empat ekor burung yang tadinya sudah tidak berbentuk, menyatu dengan sempurna dan berbalik tanpa ada cacat. Kisah ini termaktub dalam Al Qur'an Surat Al Baqarah ayat 260. 

Allah berfirman,

“...Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Al Baqarah: 260).

Tak hanya menjadi bukti kekuasan Allah, kisah ini hendaknya jadi pengingat bagi kita. Bahwasanya, sama seperti empat ekor burung tersebut, suatu saat nanti Allah juga akan membangkitkan semua manusia yang sudah meninggal dari kuburnya untuk diminta pertanggungjawaban atas semua perbuatan di dunia. Sungguh Maha Besar Allah, tidak ada yang bisa menandingi sifat keagungannya.

Wallahu 'alam.

Leave a Comment