Kisah Rasulullah dan Malaikat Maut yang Menatap Manusia 5 Kali Sehari

ilustrasi ilustrasi

Muslimahdaily - Tiap – tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati, itulah ketetapan sang Ilahi. Ada sebuah kisah yang dinukil oleh Imam Abu Laits as-Samarqandi dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin mengenai malaikat maut yang akan mencabut nyawa salah satu sahabat Rasulullah. Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib Radhiallahu 'anhu,

“Bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam melihat malaikat maut pada kepala seorang Anshar, kemudian Nabi Muhammad bersabda kepada malaikat maut, “Ramahlah terhadap sahabatku, karena ia orang yang beriman."

Malaikat maut berkata, “Saya sampaikan berita gembira wahai Muhammad, sesungguhnya saya bersikap ramah kepada setiap orang yang beriman. Wahai Muhammad, demi Allah, saya harus mencabut nyawa manusia; bila ada orang yang menjerit di antara keluarganya, maka saya berkata,

‘Jeritan apakah ini ? Demi Allah, kami tidak menganiyayanya, kami tidak mendahulukan ajalanya, kami tidak menyegerakan takdirnya, serta tidak ada dosa bagi kami mencabut nyawanya. Apabila kamu rela terhadap apa yang ditetapkan Allah, maka kamu akan mendapatkan pahala, namun kalau kamu marah atau berkeluh kesah maka kamu akan berdosa dan menjadi beban. Apa yang kamu lakukan tidak akan menunda kami dalam melakukan pekerjaan ini. Kami masih mempunyai sisah dan akan kembali lagi kepadamu; maka awas dan hati – hatilah.

Tidak ada penghuni rumah (yang dibuat dari) bulu atau tanah liat baik di daratan maupun lautan, melainkan aku memperhatikan muka mereka lima kali sehari semalam, sehingga aku mengetahui mana yang muda dan mana yang tua di antara mereka, dan aku lebih mengetahui mereka daripada(pengetahuan mereka) terhadap diri mereka sendiri. Demi Allah wahai Muhammad, seandainya aku hendak mencabut nyawa seekor nyamuk, maka aku tidak mampu mengerjakannya sebelum Allah Ta’ala memerintahkan untuk mencabutnya’.”

Sesungguhnya kematian akan menghampiri manusia dalam kedaan siap maupun tidak siap, sesuai dengan firman Allah Ta’ala.

“Katakanlah(Muhammad), ‘Lari tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan’.” (QS. Al Ahzab: 16).

Oleh sebab itu, selalu persiapkan lah kematian kita dengan banyak melakukan amalan kebajikan sehingga hati menjadi tenang dan selalu merindukan pertemuan dengan Sang maha pencipta seluruh mahluk.

“Maka mintalah kematian jika kamu orang yang benar. Tapi mereka tidak akan menginginkan kematian itu sama sekali, karena dosa – dosa yang telah dilakukan tangan – tangan mereka.” ( QS. Al Baqarah: 94 -95).

Wallahu’a'lam Bishawab.

Leave a Comment