Kisah Asal Muasal Puasa Nabi Daud yang Ternyata Bertujuan untuk Bertaubat

ilustrasi ilustrasi

Muslimahdaily - Dikisahkan Nabi Daud ‘Alaihissalam adalah seorang raja di Yerusalem. Dirinya diutus untuk memberi peringatan pada Bani Israil yang hidup dalam kesesatan sepeninggal Nabi Musa‘Alaihissalam dan Nabi Harun ‘Alaihissalam. Nabi Daud adalah seorang yang pemberani dan taat beribadah. Shalat dan puasa Nabi Daus merupakan ibadah terbaik yang patut kita tiru.

Rasululullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 

"Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Daud. Dan puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud. Daud tidur separuh malam dan bangun pada sepertiganya, dan tidur lagi seperenamnya. Ia juga puasa sehari dan berbuka sehari(sehari tidak puasa)." (HR. Bukhari dan Muslim).

Meski Nabi Daud dikenal sebagai seorang Nabiyullah dengan sifat maksum yang artinya terjaga dari kesalahan dan dosa. Tetapi, bapak Nabi Sulaiman ini memberikan teladan yang baik dalam bertaubat. Allah Ta'ala memberikan peringatan kepada Nabi Daud meski kesalahan dan dosanya itu belum sampai terjadi.

Suatu ketika Nabi sekaligus Raja ini memberangkatkan panglima perangnya Aria agar bertugas menjalankan perang. Diam-diam, terbesit dalam benak Nabi Daud untuk memiliki istri Aria yang sangat cantik jelita. Padahal, Nabi Daud saat itu telah memiliki 99 orang istri. Syariat di zaman Nabi Daud memang tak ada larangan beristri banyak, karena jumlah antara laki-laki dengan perempuan tak sebanding pasca pembantaian bayi laki-laki oleh Raja Fir’aun di Mesir pada zaman Nabi Musa.

Karena terbesit dalam pikirannya itu, maka Allah memperingatkan rasul-Nya dengan mengirimkan dua malaikat yang menyamar seperti manusia kemudian masuk dalam biliknya untuk mengadukan permasalahan mereka.

Pada saat itu Nabi Daud engah duduk di mihrabnya, yaitu tempat biasa beliau biasa shalat dan beribadah. Ketika Nabi Daud memasuki kamarnya, beliau memerintahkan para pengawalnya untuk tidak mengizinkan siapapun masuk ke kamar untuk menemuinya.

Tiba-tiba, beliau dikejutkan dengan dua orang laki-laki yang berdiri di hadapannya. Seingat beliau, para pengawalnya telah diperintah untuk tidak mengizinkan siapapun masuk ke kamar. Nabi Daud pun merasa takut kepada mereka berdua. “Siapakah kalian berdua?” tanya Nabi Daud.

Salah seorang laki-laki itu berkata, “ Janganlah takut wahai Tuanku. Aku dan laki-laki ini berselisih pendapat. Kami datang kepadamu agar kamu memutuskan dengan cara yang benar.”

Lalu, Nabi Daud pun bertanya, “Apa masalahnya?”

Laki-laki yang pertama menjawab, “Saudaraku ini mempunyai 99 kambing betina, sedangkan aku hanya mempunyai satu. Ia telah mengambilnya dariku.”

“Berikanlah kepadaku! Lalu ia mengambilnya dariku,” lanjut laki-laki yang pertama.

Tanpa mendengar argumentasi dari pihak yang lain, Nabi Daud berkata, “Sesungguhnya dia telah berbuat zhalim kepadamu dengan meminta kambingmu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya, dari kebanyakan orang-orang yang berserakan itu sebagian mereka berbuat zhalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman.”

Setelah berkata demikian, tiba-tiba kedua orang laki-laki itu menghilang. Akhirnya, beliau pun menyadari bahwa kedua orang laki-laki itu sejatinya malaikat yang diutus Allah untuk memberinya pelajaran. Bahwa ternyata kata-kata yang diucapkannya barusan paling tepat ditujukan untuk dirinya sendiri.

Nabi Daud yang mendapatkan teguran keras dari Allah pun segera menyungkur mengakui kekhilafan dan kesalahannya. Maka, ia pun bertaubat dengan menjalani puasa yang dikenal sampai sekarang yaitu puasa Daud.

Dari kisah inilah kita dapat meniru tujuan puasa Nabi Daud itu sendiri, yakni untuk bertaubat dan berharap ampunan dari Allah. Tentu saja untuk segala dosa yang kita sadari maupun tidak disadari. Semoga kita termasuk orang-orang yang diampuni Allah. 

Wallahu 'alam.

Leave a Comment