Kisah Jin yang Membela Rasulullah Ketika Dihina Kaum Kafir

Ilustrasi Ilustrasi

Muslimahdaily – Allah Subhanahu wa ta'ala telah menciptakan segala sesuatu di dunia dan di akhirat dengan segala isinya. Ciptaan Allah antara lain ialah manusia, malaikat, jin, hewan, tumbuhan, langit, dan planet. Salah satu kuasa Allah yaitu menciptakan jin dari api. Keberadaan jin sebagai bagian dari mahkluk Allah juga sebagaimana Allah menciptakan manusia agar beribadah kepada-Nya.

Di antara manusia dengan jin, ada yang taat kepada Allah dan ada juga yang membangkang dari perintah Allah. Jin sama dengan manusia, ada jin perempuan dan ada jin laki-laki. Jin juga ada yang kafir dan ada pula jin yang muslim. Bahkan ada jin yang mengaku dirinya adalah muslim dan jin tersebut sudah murtad. Pada dasarnya jin yang kafir bertugas untuk mengganggu manusia.

Berikut adalah kisah jin yang membela Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam saat dihina oleh kaum kafir.

Pada suatu hari, tokoh-tokoh kafir Quraisy sedang berkumpul. Nama-nama terkenal seperti Syaibah bin Rabiah, al Walid ibn Haris, Shafwan ibnu Umayyah, Aswad bin Abi Yaghuts, Kinanah Bin Rabbi dan lain sebagainya berkumpul. Salah seorang di antara mereka kemudian berkata, "Muhammad mengajak kita menyembah Tuhan yang kita tidak kenal. Tetapi, dia tidak mencela tuhan kita."

Kemudian ada yang menyahut, "Muhammad itu sebenarnya hanya menginginkan harta saja," ucap yang lain. Lalu percakapan itu sampai pada seseorang yang berkata, "Muhammad sebenarnya adalah penyihir dan pembohong."

Salah seorang di antara mereka bertanya pada Walid bin Haris, "Apa pendapatmu mengenai Muhammad?"

Walid menjawab, "Aku tidak bisa menjawabnya."

Mendengar jawab Walid, beberapa ada yang menduga bahwa Walid sudah mendukung ajakan dari Nabi Muhammad. Mendengar hal tersebut Walid bin Haris tidak terima dan marah. Dia menjawab, "Berikan aku tiga hari untuk menjawabnya."

Kemudian bubarlah perkumpulan itu. Walid pun pulang ke rumahnya dan melaksanakan sembayang, menyembah kedua berhalanya selama tiga hari. Setelah tiga hari itu, Walid bertanya pada kedua berhalanya.

"Demi penyembahanku selama tiga hari berturut-turut, katakan kepadaku tentang Muhammad."

Terdapat jin yang masuk ke dalam salah satu berhala Walid dan berkata, "Muhammad itu bukan nabi. Jangan percaya Muhammad," kata jin itu yang mendapati dirinya sebagai berhala.

Walid yang mendengar hal tersebut merasa senang. Dia memberi kabar kepada teman kafirnya. Berita itu sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Mendengar hal itu Rasulullah sedih dan malaikat Jibril datang dan berkata, "Celakalah yang membuat kata-kata seperti itu."

Suatu hari, kaum kafir meletakan patung Hubal. Hubal adalah berhala besar terbuat dari akik berwarna merah berbentuk patung manusia dan paling dimuliakan oleh kaum kafir Quraisy. Kaum kafir juga mengundang Rasulullah untuk datang. Rasulullah ditemani Abdullah bin Mas'ud. Rasulullah dan Abdullah duduk di tengah-tengah mereka.

Kemudian, jin masuk ke dalam patung Hubal tersebut. Patung itu mengejek Rasullullah. Abdullah yang mendengar hal itu bertanya kepada Rasulullah. Rasulullah yang mengetahui hal tersebut menjawab, "Wahai Abdullah, jangan takut. Ini setan," jawab Rasulullah.

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Rasulullah bertemu dengan penunggang kuda berpakaian berwarna hijau. Orang tersebut turun dan menyapa Rasulullah dengan ramah. Orang tersebut berkata, "Saya adalah bangsa jin yang telah lama meninggalkan kampung halaman saya. Bertepatan saya kembali, saya mendapati bahwa anak serta istri saya menangis karena kaum kafir Quraisy telah menghina Muhammad."

Jin itu menambahkan, "Mendengar hal itu saya mengejar dan menikam orang yang telah menghina Muhammad dengan pedang. Darahnya masih ada pada pedangku," ucapnya.

Rasulullah yang mendengar hal itu berdoa untuknya dan bertanya nama kepada jin tersebut. Jin itu kemudian menjawab, "Nama saya Muhbar bin Abhar. Saya tinggal di bukit Tursina. Apakah Rasullullah memerintahkan saya untuk berkata kepada meraka dalam berhala?" Rasulullah mengiyakan pendapat Muhbar.

Muhbar pergi ke tempat berhala yang sedang disembah oleh kaum kafir Quraisy. Jin Muhbar masuk ke dalam patung Hubal dan berkata, "Wahai penduduk Kota Mekkah, Muhammad telah mengajakmu pada kebenaran, tetapi kalian meragukannya. Jika kalian tidak beriman kepadanya dan tidak membenarkan ajarannya, tentunya kalian akan berada di neraka Jahanam selama-lamanya. Ikutilah Muhammad! Yakinilah kebenarannya! Dialah Nabi Allah dan sebaik-baiknya mahkluk."

Abu Jahal yang mendengar hal tersebut mengambil patung Hubal dan memecahkannya kemudian dia bakar.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pulang dengan hati bahagia, kemudian mengubah nama jin Muhbar yang islam menjadi Abdullah Ibnu Abhar. Sebagai bentuk pembelaannya kepada Nabi Muhammad, jin itu melantunkan syair, "Aku adalah Abdullah Ibnu Abhar. Sesungguhnya aku telah membunuh setan yang durhaka yaitu Musfir (nama jin yang telah masuk ke dalam berhala dan menyerukan hinaan Rasulullah kepada kaum kafir Quraisy)."

Last modified on Minggu, 20 November 2022 12:17

Leave a Comment