Muslimahdaily - Jika menelisik lebih dalam lagi, sebenarnya Al-Quran mengandung banyak hikmah yang bisa memberikan manfaat bagi yang membacanya. Tak hanya itu, banyak juga kisah yang bisa menginspirasi kita untuk terus menjalani kehidupan.
Namun, terkadang kita teralihkan dengan urusan dunia sehingga lupa akan hal tersebut. Buku ayat-ayat motivasi ini akan membantu kita untuk menyadarkan kembali betapa berharganya nilai-nilai yang ada di dalam Al-Quran.
Tentunya dengan bahasa yang sederhana dan menarik. Selain itu, buku ini juga memiliki ukuran tulisan yang tidak terlalu kecil dan spasi yang renggang sehingga nyaman untuk dibaca.
Ayat-Ayat Motivasi ini memiliki 285 halaman yang terbagi ke dalam 37 pembahasan, mulai dari hikmah diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur hingga hikmah ketika Nabi Yunus ditelan ikan Nun.
Meskipun terlihat banyak karena halamannya, namun, buku karya Abu Ali al-Bikhal ini mencoba untuk menuliskan cerita ke dalam 2-4 lembar saja pada setiap babnya.
Bagi kamu yang sedang menjalani self-quarantine, buku ini sangat cocok untuk dibaca. Dengan musibah yang sedang menimpa kita semua, maka buku ini akan mengajak kita untuk mendekatkan diri kembali pada Allah dan semakin memiliki kekaguman yang mendalam pada Al-Quran dan hadits.
Sinopsis
Al-Quran pada hakikatnya adalah motivator terbaik dalam kehidupan umat manusia setelah para Nabi. Banyak kisah-kisah hikmah yang terkandung di dalamnya,yang apabila dikaji dan digali lebih dalam akan memberikan inspirasi yang luar biasa bagi kemajuan umat Islam.
Melalui buku ini pembaca akan diajak untuk berkelana ke masa-masa kenabian dan diajak untuk masuk ke dalam cerita tersebut.
Dari kisah-kisah itu banyak sekali hal yang bisa didapatkan terkait dengan keteladanan, kejujuran, ketekunan, keuletan, cara hidup sukses, sikap rendah hati di hadapan Allah, sikap berani ketika menghadapi musuh yang mengoyak agama, dan seterusnya.
Harapannya, dengan membaca keseluruhan isi buku ini pembaca akan mendapatkan saripati manfaat yang sangat berguna untuk kehidupan keumatan yang kian kompleks.
“Pribahasa mengatakan bahwa ‘gajah mati meninggalkan belang, sedangkan manusia mau meninggalkan amal kebaikan.’ Amal kebaikan itu berbasis pada dua hal yakni nama baik yang ditinggalkan di dunia paska meninggal dan pahala untuk bekal di akhirat. Makanya itu, dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan selagi hidup di dunia supaya memiliki tabungan pahala untuk bekal di akhirat kelak.” Dalam bab menghitung amal kebajikan (hal.133).
“Setiap muslim pasti sangat mendambakan kematian yang mulia. Kematian merupakan gerbang untuk memasuki alam ghaib sebelum akhirnya dibangkitkan di Padang Mahsyar untuk menerima setiap pembalasan atas segala amal perbuatan manusia. Lantas, seperti apa saja tanda-tanda seseorang meninggal dalam keadaan mulia?” Dalam bab tanda-tanda kematian mulia (hal.265).