Muslimahdaily - Jika mendengar nama Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, kita pasti akan selalu teringat dengan kebaikannya, akhlaknya dan semua sifat baik yang dimiliki oleh beliau. Panutan seluruh umat dan sosok yang selalu kita rindukan kehadirannya.
Meski saat ini raganya tak ada di dekat kita, tetapi hendaknya sebagai seorang muslim kita bisa mempelajari sejarahnya, nasabnya dan semua kisah hidupnya untuk diambil sebagai pelajaran.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membaca buku Mencintai Rasulullah, Teladani Akhlaknya, Pelajari Sunnahnya karya @nasihatku ini. Buku ini ditulis dengan bahasa yang ringan dan simpel. Merangkum segala bentuk akhlakul karimah Sang Rasul melalui tulisan ringkas dan tambahan ilustrasi.
Bagi kamu yang tidak terlalu suka dengan tulisan yang padat, bubuk ini sangat cocok untukmu. Nila-nilai yang terkandung didalamnya akan membuat rasa cinta kita kepada Rasulullah semakin bertambah.
Berikut beberapa cuplikan pembahasan yang terdapat di buku ini:
Rasulullah selalu meyebarkan kebahagiaan
Tak banyak di antara kita yang memiliki kekuatan mental seperti Rasulullah ketika menghadapi kesulitan dan kekurangan dalam hidupnya.
Rasulullah tidak pernah mengiba belas kasih pengikutnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Beliau tidak pernah meminta makanan jepada sahabatnya untuk menyenangkan perut sendiri.
Rasulullah cinta damai
Salah satu hal yang tidak disukai Rasulullah adalah bermusuhan dengan siapa pun. Beliau memilih berdamai ketika ada orang kafir yang ingin berdamai.
Kalaupun harus berperang dengan musuh, ini adalah jalan terakhir untuk mempertahankan kebenaran.
Bahkan, ketika beliau dicaci maki seorang pengemis buta yang membenci Islam dan dirinya, dengan sabar beliau menyuapinya.
Rasulullah sang penyabar
Dendam tak diizinkan dalam Islam. Karena itu, Rasulullah tidak pernah mendendam seumur hidupnya. Dendam lahir akibat seseorang tidak bisa menahan nafsu amarah.
Marah adalah emosi negatif yang kita luapkan dalam wujud kata-kata maupun perbuatan. Emosi ini kerap kali merugikan, bahkan mengancam seseorang.
Karena itu, sanking berbahayanya kemarahan, Islam menempatkan perbuatan menahan kemarahan sebagai salah satu amalan pembuka pintu surga.
Penyayang anak yatim
Rasulullah menyayangi anak yatim sepenuh hati dan jiwa. Demikian besar rasa sayangnya, sehingga beliau amat menyukai sebuah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diasuh dengan baik.
Beliau menyebut rumah tersebut sebagai sebaik-baiknya rumah. mencintai, menyayangi, dan menyantuni anak yatim merupakan sebuah proses menambang pahala besar untuk bekal menuju kampung keabadian dan pembuka pintu surga.
Kedermawanan Rasulullah
Selain mulia akhlaknya, Rasulullah juga baik hatinya. Beliau selalu menangis ketika menyaksikan penderitaan orang lain. Hatinya mudah terenyuh, beliau kerap memberikan apa yang dimilikinya untuk seseorang.
Jiwa kedermawanan Rasullah begitu hebat. Beliau akan sukarela menyedekahkan seluruh uangnya demi mendapatkan kebahagiaan di akhirat kelak.
Rasulullah menyadari bahwa harta dan kekayaan yang akan dibawa ke akhirar adalah harta yang disedekahkan. Beliau yakin, Allah niscaya membalas sedekah dengan pahala yang besar dan agung.
Rasulullah murah senyum
Dalam sirah Islam, Rasulullah adalah seorang nabi yang murah senyum. Ketika bertemu dengan tetangganya, beliau selalu tersenyum. Ketika di jalanan bertemu dengan orang yang memusuhinya, beliau pun selalu tersenyum.
Bahkan, ketika raut muka orang kafir masam, beliau tidak membalasnya dengan raut muka masam. Beliau akan membalasnya dengan senyuman.