Muslimahdaily – Siapa yang tidak kenal dengan Dewi Sandra? Seorang publik figur yang dikenal dengan perjalanan hijrah nya yang luar biasa. Namun, di balik hijrah nya yang terlihat indah, banyak tantangan yang telah dilalui Dewi Sandra hingga saat ini. Lalu, apa yang membuat hidup Dewi Sandra menjadi lebih bermakna?
Dewi Sandra selalu menekankan pentingnya belajar dalam setiap proses hijrah kita. Menurutnya, tidak hanya otak saja yang harus berilmu, tetapi hati yang tulus juga harus bisa menjadi pondasi utama untuk istiqomah dalam berhijrah.
“Kuncinya adalah belajar, you have to have knowledge. Tidak hanya otak kita, tetapi hati kita juga harus diisi. Di dalam setiap hati itu ada satu titik yang nggak bisa diisi oleh apapun kecuali ridha-Nya Allah. Ini adalah suatu keharusan untuk wanita yang mau sukses dunia akhirat,” ungkapnya.
Selain itu, Dewi Sandra juga memberikan pesan menyentuh kepada para muslimah lainnya yang ingin hijrah menjadi lebih baik.
“Hijrah itu bener-bener hubungan istimewa antara seorang hamba dengan pencipta-Nya. Dulu aku tuh bingung, hijrah itu apa? Kok banyak yang hijrah? Jadi banyak sekali kebingungan. Akhirnya aku berdialog langsung dengan Allah. Sekarang, aku belajar bahwa bener juga ya kalau kita minta sama Allah, ingin hijrah maka Allah akan menunjukkan jalan. We have to fight for it, kita harus minta sama Allah, dan Allah ngga pernah dzolim pada hamba-Nya yang jujur. Jadi InsyaAllah kalau kita mau bener-bener hijrah, minta nya langsung sama Allah. Maka, Allah akan membukakan pintu-Nya,” ungkap Dewi Sandra saat diwawancari di event Khadija Festival 2024 pada (5/10/2024).
Tidak bisa dipungkiri, kebiasaannya yang positif berhasil membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik. Salah satu cara Dewi Sandra menjaga istiqomah adalah dengan menjaga hubungan yang erat dengan Allah Subhanahu wa ta’ala lewat ibadah. Dirinya juga menegaskan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan.
“Saya lagi mengingat firman Allah Surah Ibrahim ayat 7, hidup ini adalah tentang bagaimana kita melewatinya dengan sabar dan bersyukur. Aku suka banget dengan ayat ini, karena siapappun yang bersyukur atas nikmat-nikmat Allah, maka Allah akan tambahkan nikmatnya. Tapi, barangsiapa yang kufur nikmat, maka Allah akan memberi azab,” jelasnya.
Meski sudah berhijrah, Dewi Sandra tidak pernah merasa bahwa perjalanannya sudah sempurna. Baginya, hal yang paling penting adalah belajar dari kesalahan dan terus berusaha memperbaiki diri. Dari cerita Sandra, kita diajak untuk merenungkan bagaimana menjalani hidup yang lebih bermakna. Istiqomah tidak hanya soal keteguhan hati dalam beribadah, tetapi juga tentang cara kita menghadapi setiap ujian dengan penuh harapan dan keikhlasan.