Muslimahdaily - Saat membicarakan tempat bersejarah dalam Islam, tidak lengkap rasanya jika tak mengunjungi Masjid Biru di Istanbul, Turki. Masjid megah ini dibangun oleh Sultan Ahmed I dari Dinasti Ottoman yang berkuasa di Turki pada abad ke-14. Dinamakan sebagai Masjid Biru karena kubah penutupnya berwarna biru
Tujuan Sultan Ahmed I membangun masjid ini adalah untuk menyaingi bangunan Hagia Sopia, masjid yang terletak di lingkungan Masjib Biru, yang dibangun oleh kaisar Bizantium yaitu Constantin I. Seperti masjid lainnya, masjid ini terdiri dari makam pendiri, madrasah, dan rumah perawatan. Masjid Biru memiliki 6 menara dengan diameter kubah 23,5 m dan tinggi kubah 43 meter. Jumlah menara yang dibangun di Masjid Biru ini sama dengan jumlah menara yang ada pada Masjid Haram.
Hingga saat ini, Masjid Biru masih menjadi tujuan wisatawan karena keindahannya, selain pastinya digunakan sebagai tempat ibadah. Di dalam kompleks masjid, kita akan menemukan sebuat taman bunga yang dilindungi oleh pepohonan yang rindang. Sebagai bentuk penghormatan pada masjid, wisatawan yang berkunjung harus berpakaian sopan. Dan bagi muslimah atau wanita muslim yang ingin masuk dan berkeliling melihat dekorasi masjid yang sangat menawan diwajibkan memakai jilbab. Penjaga masjid akan selalu siap siaga di depan pintu masuk untuk mengingatkan para wisatawan.
Jika kita hanya melihat bagian luar masjid saja, kita pasti akan dibuat heran dengan nama Masjid Biru yang diberikan. Namun, ketika kita memasuki bagian dalam masjid kita baru akan menyadari adanya interior yang berwarna biru, ungu, hijau, dan putih. Ornamen bunga – bungaan dan tanaman yang bersulur tampak sangat indah. Terlebih lagi warna biru yang disinari cahaya matahari yang masuk melalui jendela 260 kaca patri menambah keindahan setiap detail ornamen dalam masjid.
Selain ornamen yang begitu indah, bagian dalam masjid juga menghadirkan pilar – pilar marmer yang dibagian atasnya dilengkapi dengan chandeliers (yang didalamnya diletakkan telur burung unta sebagai pencegah laba – laba membuat sarang di dalamnya). Desain lain yang melengkapi interior dalam masjid adalah kaligrafi ayat – ayat Al – Quran yang sebagian besar dibuat oleh Seyyid Kasim Gubari yang merupakan salah satu kaligrafer terbaik pada masa itu.