Muslimahdaily - Masjid Al Jum’ah pertama kali didirikan pada tahun 1904 dan dirobohkan empat tahun lalu untuk dibangun kembali dengan kapasitas yang bisa menampung 10.000 jamaah.
Masjid ini juga merupakan masjid terbesar di Eropa. Pembangunan seluruhnya didanai oleh sumbangan donatur. Sebagian besar dibiayai anggota Dewan Federasi Rusia dari Republik Dagestan, Suleyman Kerimov yang menyumbang lebih dari 100 juta dolar AS atau setara dengan 1,43 triliun Rupiah. Turki memberikan bantuan berupa mimbar dan mihrab. Palestina, terutama dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberikan sumbangan 25 ribu dolar AS atas nama anak-anak Palestina, dan juga sumbangan umat dari berbagai agama.
Masjid Jum’ah juga merupakan satu dari tiga masjid terbesar di Rusia, bersama dengan masjid yang terletak di wilayah Republik Checnya dan Dagestan. Pada hari Kamis 24 September 2015 lalu, masjid ini diresmikan pembukaannya oleh Presiden Rusia, menjelang umat muslim merayakan Idul Adha. Hadir dalam peresmian Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Berdiri dengan kubah setinggi 46 meter dan menara setinggi 72 meter, pada bagian tengah masjid terdapat kubah berlapis emas yang dihiasi dengan bingkai ukiran mencuplik ayat-ayat Al Quran. Selain itu, masjid dilengkapi tujuh lift, pendingin udara, dan fasilitas untuk penyandang cacat. Biaya peembangunan kembali untuk Masjid Agung Moskow tersebut 170 juta dolar AS atau sekitar 2,43 triliun Rupiah.
Presiden Putin mengatakan masjid Al Jumah akan menjadi pusat spritual, pendidikan dan sumber penyebarluasan ide-ide humaniter.
“Setulusnya saya ucapkan selamat atas pembukaan Masjid Agung Moskow. Ini peristiwa penting bagi umat muslim Rusia,” kata Putin seperti dikutip BBC (24/9/15). Ia mengaku bangga pemerintahnya bisa membangun kembali masjid tertua di Moskow. Selain modern, masjid ini bakal menjadi kebanggaan bangsa Rusia yang multi etnis dan multi agama.
Putin memuji tokoh-tokoh Muslim Rusia yang menunjukkan sikap tidak ada toleransi bagi kelompok ekstrimis yang disebutnya menyebarkan propaganda yang tidak ada hubungannya dengan ajaran Islam sejati dan berupaya mencari pengikut di Rusia.
“Komunitas Muslim Rusia sudah ada sejak berabad-abad silam dan telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam sejarah Rusia. Nilai-nilai kemanusiannya, seperti yang dimiliki agama-agama lain, mengajarkan keadilan, kasih sayang dan kepedulian kepada orang-orang terkasih.” ungkap Pemimpin Rusia itu lagi.
Ada yang menarik dalam peresmian Masjid Agung Moskow ini. Selain eksterior dan interiornya yang mewah, yang membuat haru Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun adalah diputarnya film dokumenter yang menayangkan kunjungan Presiden Soekarno ke masjid itu pada tahun 1959. Dalam keterangan tertulis yang dirilis Kedutaan besar Republik Indonesia di Moskow, semua hadirin termasuk Putin terpaku menyaksikan tayangan itu, membuktikan bahwa jejak-jejak Presiden Soekarno ternyata masih ada dan dihargai di Rusia.
Di Moskow saat ini ada enam masjid, termasuk Al Jum’ah. Menurut media lokal terdapat sekitar 2 juta muslim di sana. Kabarnya tokoh-tokoh muslim setempat sedang berunding dengan otoritas Moskow untuk mendirikan lagi masjid besar lain di ibukota. Beribu-ribu umat muslim Rusia selalu tampak memadati jalan-jalan di ibukota pada saat perayaan hari raya setiap tahunnya.