Muslimahdaily - Masjid Selatan Malaka menjadi salah satu bangunan ikonik di Negeri Jiran Malaysia. Masjid ini disebut masjid terapung karena posisinya yang menjuru ke Selat Malaka. Arsitektur dari bangunan ini memiliki tiang pondasi yang tertancap di dasar laut.
Masjid berkubah warna emas dan biru ini diresmikan oleh Yang Di Pertuan Agong pada 24 November tahun 2006 bukan sahaja menjadi tempat ibadah orang Islam malah turut menjadi satu mercu tanda baru untuk sektor pelancongan negeri di Melaka. Pembangunan tempat ibadah ini menelan dana hingga 10 juta ringgit Malaysia dari kas Pemerintah Negara Bagian Melaka.
Lokasi masjid ini berada di Bandaraya Melaka, lokasinya ini mudah diakses oleh wisatawan, hanya memakan estimasi selama 3-5 menit untuk berada di Masjid unik ini.
Panorama masjid ini yang dilimpahi dengan cahaya matahari jingga membuat wisatawan terpukau ditambah pula dengan pancaran neon-neon hiasan warna-warni di sekeliling masjid yang membuat anda tak sabar untuk mengambil gambar untuk dijadikan kenangan.
Dilansir dari senibina, Masjid Selat Melaka ini berkonsep Islam modern yang menggabungkan elemen senibina Melayu dan juga Timur Tengah. Ruangan dalam masjid ini pula tidak terlalu besar yang dapat memuat beribu-ribu jemaah, tetapi cukup untuk menampung jemaah yang ada di sekitar Pulau Melaka ini saja.
Rona akulturasi yang terlihat di Masjid Selat Melaka tidak hanya dari budaya Melayu dan Eropa. Ada pula elemen-elemen kultural Tiongkok di sana. Bagian atap dari masjid itu terlihat seperti benteng Portugis. Warna budaya Turki Utsmaniyah juga hadir, khususnya pada bagian menara.
Masjid Selat Melaka, Pesona yang Terapung | DOK Wikipedia
Hal menarik dari masjid ini pada bagian menara tersebut berada agak jauh dari bangunan utama masjid ini. antara keduanya dipisahkan oleh sebuah jembatan. Artinya, menara itu berdiri di atas daratan. Sementara, nyaris keseluruhan masjid seluas 1,8 hektare itu berasa diatas air laut.
Menara dibuat menjulang tinggi menyerupai bentuk pensil raksasa. Itulah ciri khas menara dengan gaya arsitektur Utsmaniyah. Seperti bagian pintu pada bangunan utama, di sana terdapat ornamen melengkung pada sisi-sisinya. Ornamen serupa juga terdapat di bagian teras bawah menara. Menjulang setinggi 30 meter, menara ini tidak hanya berfungsi untuk mengumandangkan azan, tetapi juga mercusuar. Pada pucuknya, terpancar cahaya yang bisa memandu kapal-kapal di Selat Malaka.
Pada bagian depan masjid, ada sebuah taman kecil yang denahnya melingkar. Untuk memasuki Masjid Selat Melaka, jamaah atau pengunjung harus terlebih dahulu melewati jembatan di dekat menara. Begitu sampai di ujungnya, mereka bisa langsung terhubung dengan beranda masjid.
Gambar arsitektur unik Masjid Selat Malaka dicapai dengan penggabungan desain lengkungan ganda sama sisi. Gerbang lengkung sama memiliki fitur keberlanjutan arsitektur, seperti extrados yang runcing serta menonjol. Selain ornamen, fungsinya juga melindungi bagian interior bagunan dari terpaan sinar matahari.
Tidak hanya tempat mendirikan shalat, Masjid Selat Melaka juga menjadi destinasi wisata yang terkenal di seantero Malaysia dan Asia Tenggara umumnya. Banyak turis yang menyambangi masjid dengan daya tampung hingga dua ribu orang jamaah ini. Tentunya, masjid terapung itu menjadi semacam oase di tengah hiruk-pikuk kota pelabuhan. Dan, inilah ikon Islam di tengah kemajemukan Melaka.