Muslimahdaily - Manusia diciptakan memiliki hawa nafsu. Nafsu ini beraikat erat dengan akhlak perbuatan. Nafsulah yang memengaruhi seseorang dalam bertindandak, apakah akan melahirkan akhlak terpuji ataukah akhlak tercela.

Sementara itu, Allah menjadikan dunia dan seisinya sebagai nikmat sekaligus ujian bagi manusia. Pada akhirnya, dunia merupakan tempat persinggahan dan akhiratnya tempat yang kekal. Ketika manusia dipengaruhi oleh nafsu buruk, maka ia akan mengutamakan kemauan duniawi semata dan lupa akan akhirat. Misalnya saja, suka dengan bermewah-mewahan dan menghambur-hamburkan harta.

Oleh sebab itu, hendaknya kita dapat mengendalikan nafsu kita agar tidak terbutakan oleh keinginan duniawi saja. Berikut ini beberapa doa yang dianjurkan dibaca agar terhindari dari nafsu duniawi.

Dari Ziyad bin ‘Ilaqah meriwayatkan dari pamannya, yaitu Quthbah bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi sa sallam mengucap,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ

Allahumma inni a’udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a’mali wal ahwaa’.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek.” (HR. at-Tirmidzi).

Sifat lain yang lebih mementingkan duniawi dibanding akirat adalah malas, lemah, dan sombong. Oleh karena itu, amalkanlah doa di bawah ini agar dapat terhindari dari sifat-sifat buruk lainnya.

Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah biasa membaca doa:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain membaca doa-doa di atas, cara lain mengendalikan nafsu adalah dengan berpuasa. Dengan berpuasa, seseorang akan terbiasa menahan diri dari keinginan-keinginan duniawi yang tidak terlalu penting. Selain itu, puasa mencegah seseorang untuk berbuat maksiat.

Cara selanjutnya adalah dengan mengurangi tidur. Mengurangi tidur bukan berarti mengisi malam-malam dengan begadang dan mengerjakan hal yang kurang manfaatnya, melainkan mendirikan qiyamul lail.

Itu tadi beberapa doa dan cara agar kita terhindari dari nafsu duniawi yang berlebihan. Hendaklah kita senantiasa merasa cukup dan terhindari dari nafsu duniawi. Aamiin aamiin ya Rabbal Alamin.

Wallahu ‘alam.

Itsna Diah

Add comment

Submit