Muslimahdaily - Tak terasa sudah lebih dari dua tahun lamanya kita menghadapi masa pandemi COVID-19. Segala aktivitas yang biasanya dapat dilakukan secara bersama-sama, harus terkendala karena adanya wabah tersebut. Begitu pula negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim lainnya seperti Arab Saudi, Qatar, Suriah, hingga Palestina.
Virus corona atau COVID-19 menjadi wabah atau penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah orang di daerah yang luas melalui kontak fisik secara langsung. Bahkan, kini perkembangan virus tersebut semakin mengerikan dan berbahaya dengan adanya kemunculan varian-varian baru.
Melansir laman NU Online, dalam situasi seperti ini, kita dianjurkan berdoa kepada Allah Ta’ala sebagai tempat berlindung dari segala kejahatan dan keburukan yang ada di muka bumi. Lafal doa berikut ini pernah diajarkan oleh Rasulullah untuk berlindung dari wabah dan penyakit mengerikan lainnya.
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، والجُنُونِ، والجُذَامِ، وَسَيِّئِ الأسْقَام
Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa sayyi’il asqāmi.
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari penyakit lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.”
Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih. "Diriwayatkan kepada kami di kitab Abu Dawud dan An-Nasa’i dengan sanad yang bagus dari Anas–radliyallahu 'anhu–Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.’"
Masih mengutip dari laman yang sama, dalam Syarah Abu Dawud menafsirkan kata “sayyi’il asqam” atau penyakit-penyakit buruk dalam hadits ini sebagai berbagai penyakit yang membawa keburukan dan bahaya pada manusia. Sedangkan dalam Kitab Aunul Ma‘bud, “sayyi‘il asqam” diartikan sebagai sebagai wabah penyakit seperti tuberkulosis, busung air, dan penyakit lain.
Pendapat lain, yakni dari Ibnu Malik yang mengatakan bahwa penyakit buruk itu adalah penyakit di mana orang lain menjaga diri dari pengidapnya, di mana mereka tidak mengambil manfaat dari pasien dan pasien tidak mendapat manfaat dari mereka. karena penyakit itu, penderitanya tidak dapat menjalankan kewajiban terhadap Allah dan makhluknya. Atas penyakit ini, kita disunnahkan untuk berlindung diri.
Selain itu, Sahabat Muslimah juga dapat mengamalkan doa Nabi berikut. Doa ini termaktub dalam kitab Imam Bukhari dan Muslim.
Diriwayatkan oleh Sayyidah 'Aisyah Radhiyallahu 'anha, beliau menceritakan, "Ketika kami tiba di Madinah, ia merupakan kota wabah penyakit. Abu Bakar dan Bilal sakit panas. Setelah Rasulullah melihat para Sahabatnya sakit panas, beliau kemudian berdoa,
«اﻟﻠﻬُﻢَّ ﺣَﺒِّﺐْ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ اﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔَ ﻛَﻤَﺎ ﺣَﺒَّﺒْﺖَ ﻣَﻜَّﺔَ ﺃَﻭْ ﺃَﺷَﺪَّ، ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺻَﺎﻋِﻬَﺎ ﻭَﻣُﺪِّﻫَﺎ، ﻭﺻﺤﺤﻬﺎ ﻟَﻨَﺎ، ﻭَﺣَﻮِّﻝْ ﺣُﻤَّﺎﻫَﺎ ﺇِﻟَﻰ اﻟْﺠُﺤْﻔَﺔِ»
Allahumma habbib ilainal madinata kamaa hababta makkata aw asyadda wa baarik lanaa fii shaa’anaa wa muddihaa wa shahhihhaa lanaa wa hawwil hummaahaa ilaal juhfah.
Artinya:
“Ya Allah jadikanlah Madinah sebagai kota yang kami cintai seperti Engkau jadikan kami mencintai Makkah, atau lebihkan kecintaan terhadap Madinah. Berkahilah alat timbangan dan alat ukuran Madinah. Bersihkan Madinah dari penyakit. Pindahkan wabahnya ke kota Juhfah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Semoga kita senantiasa berada dalam lindungan Allah Subahanahu wa ta'ala dari segala marabahaya.
Wallahu a'lam.