4 Keistimewaan Bulan Syawal

Muslimahdaily - Gema takbir telah berkumandang, pertanda bulan Ramadhan telah pergi. Kini berganti bulan baru yaitu bulan Syawal. Umat muslim diperintahkan untuk berbahagia dan menyambutnya dengan suka cita karena Rasulullah mengatakan bahwa bulan Syawal tepatnya tanggal 1 Syawal merupakan hari raya umat muslim.

Selain itu bulan Syawal juga memiliki beragam keistimewaan, berikut ini beberapa keistimewaan bulan Syawal yang amat sayang bila dilewatkan.

1.Bulan Kemenangan & peningkatan

Bulan syawal disebut juga bulan kemenangan, karena sejatinya pada bulan ini umat Islam merayakan idul fitri, setelah 30 hari umat muslim menahan rasa haus, lapar serta mengendalikan hawa nafsu seperti amarah.

Selain itu bulan Syawal dikatakan sebagai bulan peningkatan, dalam hal ibadah maupun wajib serta sunnah karena sebelumnya pada bulan ramadhan umat muslim giat melakukan ibadah maupun bersedekah diharapkan kebiasaan baik tersebut tetap dipertahankan sekaligus ditingkatkan agar menjadi istiqomah.

2.Puasa selama setahun penuh

Setelah umat muslim berpuasa sebulan penuh, pada bulan Syawal ini Allah juga menjanjikan akan memberi ganjaran berupa pahala setahun penuh bagi siapapun hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan puasa syawal selama enam hari

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

3.Bulannya Silahturahmi

Saat Idul Fitri silaturahmi dan mengunjungi sanak saudara menjadi tradisi yang dilakukan umat muslim khususnya umat muslim di Indonesia. Silaturahmi memiliki keutamaan yang sangat besar, seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits.

“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. (Muttafaqun‘alaihi)

4.Bulannya Anjuran Untuk Menikah

Di bulan Syawal merupakan bulan yang paling baik untuk menikah. Seperti yang dikisahkan dalam sebuah hadist

“Rasulullah menikahiku saat bulan syawal dan mengadakan malama pertama dengan aku di bulan syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?,” (HR. Muslim, An Nasa’i)

Di antara hikmah dianjurkannya menikah di bulan Syawal adalah menyelisihi keyakinan dan kebiasaan masyarakat jahiliyah. Imam An-Nawawi mengatakan, “Tujuan Aisyah menceritakan hal ini adalah dalam rangka membantah anggapan jahiliyah dan keyakinan tahayul orang awam di zamannya.

Mereka membenci acara pernikahan di bulan Syawal, karena diyakini membawa sial. Ini adalah keyakinan yang salah, tidak memiliki landasan, dan termasuk kebiasaan jahiliyah, dimana mereka beranggapan sial dengan bulan Syawal.”

Add comment

Submit