Muslimahdaily - Mempelajari hal yang keliru bukan berarti untuk dilakukan, melainkan untuk berjaga-jaga agar tidak melakukannya. Di Bulan Ramadhan yang agung, cukup banyak kesalahan yang biasa dilakukan saat berpuasa. Ketahui dan pahami dengan baik perkara tersebut, agar keberkahan puasa tak ternoda karenanya.

1. Sahur di Awal Waktu

Sahur di awal waktu dengan bangun lebih pagi bukanlah sesuatu yang membanggakan. Sebaliknya, Rasulullah justru biasa sahur di waktu akhir mendekati Shubuh. Sebagaimana yang dikisahkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.

Zaid bin Tsabit pernah makan sahur bersama Rasulullah. Setelah itu, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri untuk menunaikan shalat. Anas kemudian bertanya pada Zaid, “Berapa lama jarak antara adzan Shubuh dan sahur kalian?” Kemudian Zaid menjawab, “Sekitar 50 ayat (yakni sekitar 10-15 menit-pen).” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Menjadikan Imsak sebagai Batas Sahur

Saat ini, sebagian besar muslimin meyakini bahwa batas waktu berhenti sahur ialah ketika imsak. Setelah itu, makan dan minum pun tidak diperbolehkan. Namun sebenarnya, hal ini merupakan salah satu kesalahan yang biasa dilakukan saat puasa Ramadhan.

Waktu imsak tidaklah dikenal di masa nabi. Justru Rasulullah pernah bersabda tentang panduan batas akhir makan sahur ialah ketika masuk waktu Shubuh. Aturan ini pun tercantum dalam Al Qur’an Al Karim.

Allah berfirman, “Dan makan dan minumlah kalian hingga tampak, bagi kalian, benang putih terhadap benang hitam, yaitu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.” (QS. Al Baqarah: 187).

Dari Ibnu ‘Umar, Nabiyullah bersabda, “Sesungguhnya Bilal adzan pada malam hari, maka makan dan minumlah kalian sampai mendengar seruan adzan Ibnu Ummi Maktum.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Saat itu, Bilal biasa mengumandangkan adzan pertama untuk membangunkan muslimin agar menunaikan shalat malam atau tahajud. Adapun adzan Shubuh dikumandangkan oleh shahabat lain, yakni Ibnu Ummu Maktum. Jadi, sabda nabi di atas menunjukkan bahwasanya adzan shubuh adalah batas akhir makan dan minum sahur.

3. Meninggalkan Sahur

Termasuk meninggalkan sahur yakni makan sebelum tidur, atau makan di tengah malam. Sahur merupakan sunnah nabi yang di dalamnya penuh dengan keberkahan. Karena itulah, seseorang yang berpuasa, hendaknya bangun di sepertiga malam terakhir untuk menyantap sahur.

Dari Abu Said Al Khudri, Rasulullah bersabda, “Sahur itu penuh dengan barakah. Maka, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya dengan seteguk air, (karena) sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.” (HR. Ahmad).

4. Berpuasa Beberapa Hari Sebelum Ramadhan

Rasulullah bersabda, “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang terbiasa mengerjakan puasa pada hari tersebut, maka puasalah.” (HR. Tirmidzi)

Dilarangnya puasa satu dua hari sebelum Ramadhan karena itu adalah hari meragukan. Seseorang tak tahu pasti apakah hari tersebut sudah masuk Ramadhan atau belum. Padahal nabi bersabda, “Barang siapa berpuasa pada hari yang diragukan maka dia telah mendurhakai Abul Qasim (yaitu Rasulullah).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

5. Melafadzkan Niat

Berdasarkan mazhab syafi’i, membaca niat tidaklah dilafadzkan kecuali di dalam hati. Hal ini sebagaimana penjelasan ulama besar mazhab tersebut, Imam An Nawawi. Ia berkata,

“Tidaklah sah puasa seseorang kecuali dengan niat. Letak niat adalah dalam hati, tidak disyaratkan untuk diucapkan, dan pendapat ini tidak terdapat perselisihan di antara para ulama.”

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat puasa ialah membaca keras-keras lafadz niat: “nawaitu shouma ghadin”. Dari penjelasan di atas diketahui bahwasanya cukuplah meniatkan di dalam hati bahwa esok akan berpuasa Ramadhan.

6. Tidak Menelan Ludah

Sebuah anggapan salah yang menyatakan bahwasanya tidak boleh menelan ludah saat berpuasa. Dengannya, seseorang terus saja meludah sepanjang hari dan itu sangatlah membebani lagi merepotkan. Padahal syariat ini sangatlah mudah dan hanya membenci sesuatu yang berlebihan.

Seseorang yang berpuasa diperbolehkan menelan ludah yang keluar di mulutnya. Namun jika sengaja mengumpulkan ludah kemudian menelannya, maka inilah yang dilarang.

7. Mengakhirkan Waktu Berbuka

Termasuk kesalahan saat berpuasa ialah dengan mengakhirkan waktu berbuka. Perbuatan ini sangat menyelisihi perbuatan nabi yang selalu menyegerakan berbuka sebagaimana beliau mengakhirkan sahur. Rasulullah bahkan bersabda,

“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.” (HR. Muttafaqun ‘alaih). Selain itu, menyegerakan berbuka juga dianjurkan nabi untuk menyelisihi puasanya kaum Yahudi. Dari Ibnu Khuzaimah, Nabi bersabda, “Sesungguhnya orang-orang Yahudi selalu mengakhirkan (berbuka puasa).” (HR. Ibnu Majah)

8. Kekeliruan Doa Berbuka Puasa

Di kalangan muslimin, doa berbuka puasa yang sangat terkenal berlafadz; Allahumma Laka suntuk wa ika aamantu... dan seterusnya. Padahal doa tersebut diambil dari hadits yang berderajat dhaif, lemah, bahkan perawinya dinilai sebagai pendusta.

Adapun doa yang diriwayatkan dari nabi saat berbuka puasa ialah; “Dzahabazh zhoma-u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah).” (HR. Abu Daud).

Cukup banyak kesalahan yang biasa dilakukan muslimin saat berpuasa. Selain yang disebutkan di atas, terdapat beberapa kesalahan lain yang juga perlu dihindari. Di antaranya ialah, berpuasa namun tidak meninggalkan perbuatan keji dan dusta; menyiakan waktu selama berpuasa dengan tidur, jalan-jalan, menonton film, dan sebagainya; tidak mempelajari hukum-hukum seputar puasa; menjalankan puasa namun meninggalkan shalat fardhu; berlebih-lebihan dalam makan dan minum; dan sebagainya.

Semoga kita dapat menjalankan puasa Ramadhan sesuai syariat-Nya dan sesuai yang dicontohkan Rasulul-Nya. Dengannya, pahala berlipat dan keberkahan melimpah semoga senantiasa didapat di bulan yang penuh rahmat dan ampunan.

Afriza Hanifa

Add comment

Submit