Nasihat Bijaksana Luqman Al-Hakim untuk Anaknya

Muslimahdaily - Luqman Al-Hakim, seorang laki - laki yang telah Allah berikan hikmah berupa ilmu, agama dan kebenaran dalam ucapannya.

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman” (QS Luqman: 12)

Ibnu Katsir dalam kitabnya Al – Bidayah Wan Nihayah berpendapat bahwa nama asli dari Luqman adalah Luqman bin Unaqa' bin Sadun sedangkan untuk asal usulnya sendiri ada beberapa pendapat dari para ulama, Ibnu Abbas menyatakan bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari Habsyi. Riwayat lain menyebutkan ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dari Nubah, dan ada yang berpendapat ia berasal dari Sudan. Ada pula yang berpendapat Luqman adalah seorang hakim pada zaman nabi Daud.

Dalam Al – Qur’an terdapat satu surah yang diberi nama Luqman, karena memuat kisah tentang bagaimana ia mendidik dan memberikan nasihat bagi anaknya. Surat Luqman adalah surat ke-31 dalam urutan Al – Qur’an, terdiri atas 34 ayat dan tergolong surah Makkiyah.
Berikut ini adalah beberapa nasihat – nasihat Luqmanul Hakim yang terdapat dalam Al – Qur’an.

1.Tidak Mempersekutukan Allah

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, pada waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

Luqman Al - Hakim berpesan pada anaknya untuk beribadah hanya kepada Allah SWT semata, tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun. karena syirik merupakan dosa paling besar.

2.Menyayangi dan Berbakti Pada Orang Tua

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 13)

Penghormatan dan Bakti kepada orang tua adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap anak, karena pengorbanan orang tua yang sangat besar dalam melahirkan dan merawat sang anak sampai dewasa. Penghormatan dan bakti anak kepada oang tua ini menempati urutan kedua setelah berbakti kepada Allah.

Begitu pentingnya hormat dan bakti kepada orang tua, dalam Al – Qur’an surah Al – Isra ayat 23, Allah melarang bagi seorang anak untuk mengucapkan “Ah” dan berkata kasar atau membentak orang tua-nya.

3.Allah Mengetahui Keadaan Hamba-Nya

(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.(QS Luqman: 16)

Imam Al-Qurthubi berkata, “Telah diceritaka bahwa putra Luqman bertanya pada ayahnya mengenai sebutir biji yang jatuh ke dasar laut, apakah Allah mengetahuinya? Maka Luqman pun menjawab dengan mengulang jawaban dalam firman Allah: ‘Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha mengetahui.” (QS Luqman: 16)

4.Dirikan Sholat, Sabar, dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”

(QS. Luqman: 17)

5.Jangan berlaku sombong

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)

Menurut Imam Al-Qurthubi ayat tersebut bermakna, “janganlah kamu palingkan mukamu dari orang-orang karena kesombonganmu, merasa besar diri, angkuh, dan meremehkan mereka.” Maka hadapkanlah mukamu ke mereka dengan penampilan menawan lagi simpatik.

6.Bersikaplah pertengahan

“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Luqman: 19)

Imam Al-Qurthubi berkata, sesudah Luqman memberi peringatan terhadap anaknya agar selalu waspada terhadap akhlak tercela, ia pun kemudian menggambarkan akhlak mulia yang harus dikenakannya. Yaitu bersikap pertengahan dalam berjalan yang juga dimaksud berjalan diantara langkah cepat dan lambat. Dan melunakkan suara yaitu mengurangi suara keras.

Add comment

Submit