Muslimahdaily - Sejak kemunculan pasien positif virus corona pertama di Indonesia, jumlah korban semakian meningkat tiap harinya. Hingga Kamis (19/3), jumlah pasien positif virus corona mencapai 309 orang, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 15, dan korban meninggal sebanyak 25 orang.

Jumlah tersebut tentulah sangat menyedihkan, apalagi masih memungkinkan angka tersebut terus bertembah.

Namun, bagi mereka yang meninggal akibat virus corona, Allah telah menjanjikannya sebagai syahid. Ya, syahid tak hanya dapat diraih dengan gugur di medan peperangan. Hal ini dijelaskan sendir oleh Rasulullah Shallalahu’alaihi wa sallam.

“Rasulullah menguji sahabatnya dengan pertanyaan, ‘Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?’

‘Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah,’ jawab mereka.

‘Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.’

‘Mereka itu lalu siapa ya Rasul?’

‘Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang mati di jalan Allah juga syahid, orang yang kena tha’un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid,’ jawab Nabi Muhammad.” (HR Muslim).

Pada hadits lain disebutkan juga hal yang sama.

“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda, ‘Orang yang mati syahid ada lima macam, yaitu orang yang kena tha’un (wabah), orang yang mati karena sakit perut, korban tenggelam, korban yang tertiban reruntuhan, dan orang syahid di jalan Allah.’” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari kedua hadits di atas, disebutkan bahwa salah satu syahid adalah ia yang meninggal karena tha’un atau disebut pula wabah. Dalam hal ini memang terdapat perdapat mengenai perbedaan tha’un dan Al waba’ di kalangan ulama.

Al waba (wabah) menurut ahli bahasa Arab dan ahli kesehatan adalah penyakit yang menular pada suatu wilayah, penyebarannya luas serta cepat. Sementara tha’un menurut ahli bahasa dan fiqih adalah wabah yang menyerang wilayah yang lebih luas serta dapat menyebabkan kematian.

Dilansir dari laman Rumaysho, para ulama sepakat bahwa virus COVID-19 atau virus Corona merupakan tha’un. Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan dari WHO bahwa virus tersebut ditetapkan sebagai pandemik.

Oleh karena itu, maka pantaslah menyebut korban meninggal virus corona sebagai syahid.

Mengutip penuturan Imam Nawawi Rahimahullah dalam kitab syarah Shahih Muslim, bahwa terdapat tiga macam kategori orang syahid, yaitu:

1. Syahid dunia dan akhirat, adalah mereka yang terbunuh ketika memerangi orang-orang kafir, mereka ikhlas dengan niat membela agama Allah, bukan karena keinginan duniawi.

2. Syahid akhirat, namun tidak dunia, adalah mereka yang termasuk di dalamnya meninggal akibat melahirkan, wabah, sakit perut, tenggelam, reruntuhan, dan karena telah membela harta rampasannya. Menurut Abu Dawud, korban terbakar juga termasuk pada kategori ini. Mereka inilah yang meninggal dengan merasakan penderitaan dan rasa sakit yang amat sangat.

Syahid ini tetap dimandikan, dikafankan dan dishalatkan, tidak seperti yang syahid kategori pertama.

3. Syahid di dunia, namun tidak di akhirat, adalah mereka yang terbunuh dalam medan perang. Mereka pergi berperang namun dengan niat untuk mendapatkan harta rampasan (ghanimah).

Wallahu 'alam.