Muslimahdaily - Nama adalah sebuah selipan harapan dan doa, oleh karena itulah setiap orangtua berusaha memberikan nama terbaik bagi sang buah hati.

Bahkan Rasulullah menganjurkan untuk mengganti nama seseorang bila nama tersebut memiliki arti yang tidak baik.

Dalam satu kisah, disebutkan jika Hazn Radhiallahu Anhu menemui Rasulullah.

"Siapa namamu?" tanya beliau. Ia menjawab, "Namaku Hazn (terjal, sedih)." Beliau lantas bersabda, "Bahkan engkau adalah Sahl (landai, mudah)." Dia berkata, "Aku tidak akan mengubah nama yang diberikan ayahku kepadaku." Ibnu al-Musayyib cucu Hazn mengungkapkan, ternyata dia terus mengalami hal-hal yang menyedihkan (H.R Bukhari).

Dalam islam sendiri ada nama – nama yang disunahkan untuk diberikan kepada sang kinasih. Disarikan dari kitab Al-Adzkar An-Nawawi karangan Imam Nawawi Al-Bantani, dalam kitabnya beliau menuliskan hadits,

Dari Ibnu Umar Radhiallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

“Sesungguhnya nama yang paling disenangi Allah adalah Azza wa Jalla ialah Abdullah dan Abdur Rahman.” ( H.R Muslim )

Dalam Riwayat lain dikatakan, dari Jabir Radhiallahu Anhu, ia berkata :

“Ada seorang laki – laki dari kami yang anaknya lahir. Lalu ia beri nama dengan al-Qasim. Kamipun berkata ‘Kami tidak mau memanggilmu Abul Qasim dan tidak karamah’ Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diberi kabar tentang hal itu, maka beliau bersabda : ‘Berilah nama anak mu dengan Abdur Rahman’.”

Rasulullah juga menganjurkan untuk memberikan nama anak dengan nama para nabi dan orang shaleh.

Dari Abu Wuhaib al-Jasymi ash-shahabi Radhiallahu Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

“Berilah nama (anak kalian) dengan nama – nama nabi dan nama yang paling baik disenangi Allah ta’ala, ialah Abdullah dan Abdur Rahman, yang paling benar adalah Harits( Yang rajin berkerja ) dan Hammam ( Yang tinggi cita – cita ) dan yang paling jelek ialah Harb ( Perang ) dan Murrah ( Pahit ).” ( H.R Abu Daud, an-Nasa’I, dan lainnya )