Muslimahdaily - Salat merupakan ibadah yang amalannya pertama kali dihisab. Khusyuk menjadi elemen penting agar ibadah itu bernilai sebuah pahala. Lantas, bagaimana jikalau seorang muslim tidak melaksanakan salatnya dengan khusyuk? Pasalnya, ada saja, gangguan yang tidak bisa dihindari saat sedang menunaikan rukun Islam kedua tersebut.

Perlu untuk diketahui, bahwasannya salat yang tidak khusyuk hukumnya tetap sah, apabila rukun dan syarat salat tetap terpenuhi, maka dia dihukumi seperti terbebas dari kewajiban melaksanakan salat.

Bersandar pada surat Al-Muminun ayat 1-2 tentang pentingnya keutamaan salat dengan khusyuk, sebagaimana Allah SWT berfirman:

"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. (yaitu) orang yang khusyu dalam salatnya.”

Setiap muslim, mempunyai tingkatan berbeda-beda dalam urusan khusyuk saat menunaikan salat. Perbedaan itu didasari dari faktor tingkat konsentrasi, tingkat kelalaian, hingga berpaling hatinya untuk mengingat Allah SWT dalam setiap salatnya.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mengklasifikasikan manusia ke dalam lima tingkatan khusyuk saat salat yang tertuang dalam kitab al-Wabil ash-Shayyib min al-Kalim ath-Thayyib. Adapun rincian lima tingkatan khusyuk dalam salat itu di antaranya:

1.Tingkatan pertama

Tingkatan pertama termasuk kepada orang yang menzalimi dan menelantarkan diri sendiri (Al-Zalim li nafsih). Tingkatan pertama ini diduduki oleh orang yang tidak menjaga kesempurnaan wudhu, salatnya tidak tepat waktu, tidak mengindahkan batasan-batasan serta rukun-rukun salat.

2.Tingkatan kedua

Sedikit berbeda dengan tingkatan pertama tadi, pada tingkatan kedua ini diperuntukkan bagi orang yang memelihara waktu salat, batasan salat, rukun salat, serta wudhunya. Hanya saja, pada tingkatan ini orang tersebut tidak bisa melawan bisikan jiwa dan pikiran yang menganggunya.

3.Tingkatan ketiga

Pada tingkatan ini ditujukan bagi orang yang menjaga batasan dan rukun salat. Ia berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan segala gangguan yang menghampirinya.

4.Tingkatan keempat

Tingkatan keempat dikhususkan bagi orang yang apabila mendirikan salat ia menyempurnakan hak-hak salat, rukun-rukunnya, serta batasan-batasan salat. Seluruh perhatiannya tercurahkan untuk menegakkan salat sesuai dengan ajaran syariat dan selalu berusaha untuk menyempurnakannya.

5.Tingkatan kelima

Berada di tingkatan puncak, orang yang apabila mendirikan salat, ia melakukannya seperti tingkatan keempat. Selain itu, orang tersebut kerap merasa diawasi oleh-Nya dan seolah-olah ia memandang-Nya.

Segala bisikan, gangguan, pengalihan, dan rasa was-was dalam jiwa yang kerap menganggu seketika meredup. Bahkan, jarak tingkatan kekhusyukan salat ini dengan tingkatan lainnya lebih jauh jika dibandingkan dengan jarak antara langit dan bumi. 

Sahabat Muslimah, dari kelima tingkatan manusia saat menunaikan salat dengan khusyuk, kalian sudah sampai tingkatan yang mana? Selagi masih ada waktu, perbaiki dan benahi salat kita, agar kita tidak termasuk orang yang merugi.  

Shafira Arifah

Add comment

Submit