Muslimahdaily - Tidak sedikit perempuan yang belum bisa menghitung sendiri usia kehamilan. Menghitung usia kehamilan sendiri bermanfaat untuk memperkirakan tumbuh kembang janin di dalam perut lho, Sahabat Muslimah. Selain itu, hal ini berguna untuk mencegah kesalahpahaman antara pasangan yang kerap berselisih karena usia kehamilan tidak sesuai dengan usia pernikahan.
Memang sulit memastikan secara tepat waktu pembuahan terjadi. Namun, usia kehamilan bisa diperkirakan lewat beberapa cara. Mulai dari hitung-hitungan matematika hingga teknologi canggih seperti USG. Nah, berikut ini Muslimahdaily rangkum cara menghitung usia kehamilan yang bisa bumil coba.
1. Hari pertama haid terakhir (HPHT)
Ini merupakan cara populer untuk menghitung usia kehamilan yakni dengan menentukan tanggal menstruasi atau haid terakhir sebelum hamil. Ketika menerapkan cara ini, penting bagi para calon orangtua mengetahui usia kehamilan untuk memperkirakan waktu kelahiran.
Dilansir dari Kompas.com , Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, menjelaskan bahwa calon ibu perlu menentukan tanggal HPHT, kemudian tambahkan 40 pekan dari tanggal tersebut untuk menentukan HPL (Hari Perkiraan Hamil).
Andy menjelaskan, hal itu dikarenakan asumsi bahwa kehamilan biasanya berlangsung atau dijalani selama 9 bulan alias 40 pekan atau 280 hari. Ia juga mengatakan rumus Naegele cocok digunakan bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur. Sementara bagi wanita yang cenderung memiliki siklus menstruasi tidak teratur, Andy menganjurkan untuk mengunjungi dokter.
2. Rumus Naegele
Dokter Andy menerangkan ada dua cara menghitung usia kehamilan dengan menggunakan rumus Naegele.
Apabila HPHT pada Januari - Maret:
Tahun: tetap
Bulan: ditambah (+) 9
Hari: ditambah (+) 7
Contoh: HPHT pada 11 Januari 2019, maka:
Tahun: tetap 2019
Bulan: 1 + 9 = 10
Hari: 11 + 7 = 18
Jadi HPL bayi pada 18 Oktober 2019
Apabila HPHT pada April – Desember:
Tahun: ditambah (+) 1
Bulan: dikurangi (-) 3
Hari: ditambah (+) 7
Contoh: HPHT pada 2 Juni 2019, maka:
Tahun: 2019 + 1 = 2020
Bulan: 6 - 3 = 3
Hari: 2 + 7 = 9
Jadi HPL bayi pada 9 Maret 2020
3. Sistem Fundus Uteri
Selain dua hal di atas, ada cara manual lainnya untuk menentukan usia kehamilan lho, Sahabat Muslimah. Namanya fundus uteri atau puncak rahim. Pada dasarnya, puncak rahim ini akan meninggi seiring perkembangan janin. Lalu, bagaimana cara menghitungnya?
Caranya dengan meraba puncak rahim yang terasa menonjol pada bagian perut. Hitung jaraknya dari tulang kemaluan hingga puncak rahim. Jika jaraknya adalah 17 sentimeter, berarti usia kehamilan sudah menginjak 17 minggu. Sama seperti gerakan pada janin, menurut ahli di American Pregnancy Association, cara menghitung usia kehamilan dengan sistem ini tidak akurat 100 persen.
4. Manfaatkan Kalkulator Kehamilan Online
Cara menghitung usia kehamilan dengan kalkulator online boleh dibilang paling simpel. Tidak ada salahnya mencoba kalkulator kehamilan untuk menentukan usia kehamilan.
Cara menghitung kehamilan secara online sangat mudah. Calon ibu hanya perlu memasukkan tanggal, bulan, tahun hari pertama dan terakhir haid (HPHT), dan juga siklus haid. Kalkulator kehamilan online tersebut kemudian menghitung dan memberitahukan usia kehamilan bumil.
5. USG Lebih Akurat
Andaikan siklus haid tidak teratur, atau lupa mengenai HPHT, calon ibu bisa langsung bertanya pada dokter untuk menentukan usia kehamilan. Lewat teknologi USG dan pemeriksaan fisik, dokter akan menentukan usia kehamilan dengan lebih akurat. Menurut American Pregnancy Association, waktu terbaik memperkirakan usia kehamilan lewat USG adalah 8 sampai 18 minggu kehamilan.
USG ini lebih akurat bila dilakukan di masa-masa awal kehamilan. Sebab dalam beberapa minggu pertama janin cenderung berkembang dengan kecepatan yang sama. Pemeriksaan USG di trimester pertama bukan hanya menentukan usia kehamilan saja, tapi kesehatan ibu dan janin. Misalnya, menilai kondisi kehamilan atau ada tidaknya komplikasi kehamilan.
Itulah cara menghitung usia kehamilan yang bisa kamu coba, Sahabat Muslimah. Perlu diketahui bahwa valid atau tidak cara ini tergantung kondisi diri masing-masing, ya.