Muslimahdaily - Saat mengetahui ada anggota keluarga yang memiliki gangguan mental, pastinya kamu mungkin akan merasa sedih dan tidak siap untuk menghadapi hal tersebut. Pemikiran-pemikiran negatif mulai muncul hingga akhirnya membuatmu menjadi rentan terhadap pendapat dan penilaian orang lain.
Sahabat Muslimah, jika kamu sedang menghadapi situasi ini di tengah-tengah keluargamu, jangan putus asa dulu ya. Dilansir dari laman Mental Health America, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk kamu yang memiliki anggota keluarga yang mengidap mental illness.
Menerima perasaan
Berhenti menolak tentang apa yang sedang kamu rasakan. Kamu mungkin bisa saja menyangkal tanda-tanda dan peringatan yang terjadi pada anggota keluargamu. Namun, lebih baik terimalah bahwa perasaan yang sedang kamu hadapi itu normal dan umum di antara orang yang mengalami situasi serupa. Cari tahu semua yang bisa kamu lakukan tentang kondisi keluargamu saat ini, dan berbicaralah dengan ahli kesehatan mental atau psikolog.
Menangani perilaku yang tidak biasa
Tanda-tanda luar dari penyakit mental seringkali berupa perilaku. Seseorang mungkin sangat pendiam atau sebaliknya, seperti menangis, sangat cemas, atau meluapkan amarah.
Bahkan setelah pengobatan dimulai, beberapa individu dengan penyakit mental dapat menunjukkan perilaku anti-sosial. Saat berada di depan umum, perilaku ini bisa mengganggu dan sulit diterima. Sebaiknya bicarakan hal ini dengan dokter yang akan dikunjungi, dan temukan solusinya bersama.
Membentuk dukungan
Carilah dukungan dari teman dan anggota keluarga. Kelompok-kelompok ini akan memberikan kesempatan bagi kamu untuk berbicara dengan orang lain yang mengalami jenis masalah yang sama. Mereka dapat mendengarkan dan menawarkan nasihat yang berharga.
Mencari konseling
Terapi dan konseling dapat bermanfaat bagi individu dengan penyakit mental. Seorang ahli kesehatan mental dapat menyarankan cara untuk mengatasi dan lebih memahami penyakit mental yang sedang dihadapi.
Saat mencari terapis, bersabarlah dan bicaralah dengan beberapa profesional sehingga kamu dapat memilih orang yang tepat untuk kamu dan keluarga.
Meluangkan waktu sendiri
Memiliki anggota keluarga dengan penyakit mental biasanya menjadi fokus dalam kehidupan keluarga. Jika ini terjadi, anggota keluarga yang lain mungkin merasa terabaikan atau kesal. Beberapa orang mungkin merasa sulit untuk mengejar kepentingan mereka sendiri.
Oleh karena itu jadwalkan waktu untuk sendiri. Itu akan membantu kamu untuk memiliki lebih banyak kesabaran dan kasih sayang untuk mengatasi atau membantu orang yang kamu cintai.
Itulah hal yang dapat kamu lakukan ketika berhadapan dengan anggota keluarga yang memiliki mental illness. Memang awal-awal terasa berat, tapi percayalah mental illness dapat disembuhkan dengan dukungan dari anggota keluarga lainnya juga. Semoga bermanfaat.