Muslimahdaily - Belum lama ini ramai menjadi perbincangan seorang wanita yang melahirkan bayi tanpa pernah berkonsultasi dan memeriksakan kandungannya ke dokter. Sang ibu juga mengaku dirinya tak pernah mengonsumsi vitamin untuk ibu hamil. Alhasil bayi yang dikandungnya menderita cacat fisik saat dilahirkan.
Kasus seperti ini bukan hanya terjadi satu atau dua kali. Karena ketidaktahuan dan kurangnya peduli calon ibu kepada janinnya akan mempengaruhi kesehatan bayi. Hal ini sepatutnya menjadi pelajaran bagi Sahabat Muslimah ketika berencana untuk segera mendapat momongan.
Pentingnya menjaga kesehatan ibu dan janin sepatutnya menjadi konsentrasi penuh sejak rencana program hamil. Anjuran untuk kontrol keadaan janin kepada dokter bukan hanya dimaksudkan untuk memberikan nutrisi yang baik pada janin saja melainkan juga kesehatan fisik pada bayi dan mengetahui serta mengedukasi diri mengenai hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan wanita hamil guna menjaga kehamilan serta janin yang ada di dalamnya.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, hal tersebut juga berguna bagi ibu dan calon bayi untuk menghindari bahaya kehamilan yang berdampak ke kondisi kelainan pada bayi. Sebut saja pendarahan, janin yang tidak bergerak, atau beresiko menciptakan penyakit bawaan sejak bayi dalam kandungan seperti lemah jantung, perkembangan yang tidak normal, hingga cacat fisik.
Agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, berikut ini Muslimahdaily telah merangkum apa saja kesalahan-kesalahan yang seringkali dilakukan oleh ibu hamil dan berpengaruh pada kondisi janin sebagai bentuk edukasi diri. Dilansir dari laman Halodoc dan Mommy Bites, yuk simak!
1. Aturan makan yang salah
Aturan makan yang salah seringkali menjadi masalah yang dianggap sepele, menganggap dirinya sedang berbadan dua, maka banyak wanita hamil yang menggandakan porsi makannya. Padahal, hal ini tidak baik untuk janin di dalam kandungan karena dapat menyebabkan obesitas yang membuat ibu hamil riskan keguguran, juga janin yang lahir prematur.
2. Minum dosis vitamin prenatal yang berlebihan
Vitamin prenatal memang memiliki peran penting karena memberikan nutrisi tambahan bagi ibu dan si calon bayi. Namun, dosis atau aturan minumnya harus diperhatikan karena hal ini dapat menghambat pertumbuhan bayi dalam kandungan. Kekurangan dan kelebihan vitamin, keduanya akan berdampak buruk pada bayi sehingga sebelum mengkonsumsinya harus dibarengi dengan konsultasi dokter.
3. Malas berolahraga
Olahraga adalah solusi yang tepat untuk menjaga keaktifan janin dan juga kebugaran ibu hamil pada masa kehamilan. Banyak mitos mengabarkan bahwa jika terlalu banyak bergerak maka akan riskan untuk keguguran.
Padahal, hal itu tidak benar. Justru ketika ibu hamil jarang beraktivitas, tubuhnya akan lebih mudah terserang penyakit yang bisa membahayakan janin. Dengan berolahraga, ibu hamil sudah menerapkan pola hidup sehat bagi janin dan juga dirinya.
Jenis olahraga yang dianjurkan untuk dilakukan bumil adalah yang bersifat low impact atau memberikan beban lebih rendah pada sendi di setiap gerakan, seperti senam hamil, yoga, pilates, atau berenang.
4. Berlebihan mengikuti kemauan saat ngidam
Menurut American Pregnancy Association, ngidam bukanlah bawaan bayi melainkan perasaan yang muncul akibat perpaduan dari masalah hormon, emosi, psikologis, dan fisiologis ibu hamil. Tidak ada salahnya untuk menuruti ngidam, namun tidak dianjurkan untuk berlebihan, secukupnya saja.
Dari penlitian ini, banyak dokter menghimbau untuk para wanita hamil melakukan aktivitas di luar ruangan secara berkala, jangan memiliki pemikiran yang begitu berat dan mengakibatkan stres yang mendorong faktor ngidam.
5. Melewatkan sarapan
Mual dan muntah yang sering dialami ibu hamil saat pagi hari membuat nafsu makan menurun, namun ini bukanlah sebuah alasan untuk melewatkan sarapan. Dengan melewatkan sarapan maka pola makan akan berantakan dan membuat aturan porsi makan menjadi lebih besar dari yang seharusnya mengingat keadaan ibu hamil yang mudah lapar.
Nah itu tadi kesalahan-kesalahan umum yang biasa dilakukan ibu hamil. Namun, untuk informasi yang lebih lengkap, sebaiknya konsultasikan diri ke dokter ya, Sahabat Muslimah!