Muslimahdaily - Jeruk lemon dikenal sebagai salah satu bahan ramuan alami yang dapat menyembuhkan jerawat dan menghilangkan bekasnya. Tapi, apakah lemon benar-benar berkhasiat atau sekedar mitos, nih? Sebelum sahabat Muslimah mencoba menggunakan jeruk lemon, alangkah lebih baiknya kita cari tahu apa yang dikatakan ahlinya.
Jerawat merupakan masalah kulit yang paling umum khususnya di Indonesia. Meskipun, biasanya jerawat muncul selama masa pubertas, sebenarnya jerawat dapat timbul pada siapa saja. Dilansir dari laman Medical News Today, menurut American Academy of Dermatology (AAD), jerawat adalah gangguan kulit yang dialami oleh 50 juta orang setiap tahunnya.
Jeruk lemon sering kali terdapat dalam produk kecantikan yang konon katanya bisa menyembuhkan jerawat. Hal demikian, membuat jeruk lemon disebut bak obat herbal (alami). Tak hanya itu, beragam majalah, situs web kecantikan, resep DIY perawatan kulit serta beauty influencer yang enggak jarang terus memuji manfaat dari jeruk lemon untuk jerawat dan bekas jerawat.
Apakah faktanya jeruk lemon dapat membersihkan jerawat?
Jeruk lemon memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Begitu juga dengan vtamin C yang dianggap mampu melawan radikal bebas pada kulit dan juga meningkatkan kadar kolagen kulit. Bahkan, vitamin C dipercaya bisa mencerahkan kulit. Enggak heran, kebanyakan orang memakai jeruk lemon untuk mengatasi jerawat.
Namun, pemakaian jeruk lemon langsung pada kulit dapat menyebabkan dampak negatif yang tentunya tidak diinginkan semua orang. Penelitian ilmiah pun tidak banyak yang membuktikan bahwa jeruk ini dapat dijadikan obat yang layak digunakan.
Pernahkah Sahabat Muslimah memakan jeruk lemon? Pasti rasanya sangat asam. Pun demikian, efek yang diterima ketika jeruk lemon digunakan secara langsung ke kulit antara lain seperti kulit menjadi kering, gatal, kemerahan dan bahkan bila dioleskan pada jerawat akan menyebabkan peradangan. Risiko ini kemungkinan akan bertambah parah bila kamu memakainya setiap hari.
Jeruk lemon kadar asamnya dua kali lebih dibandingkan pH kulit. Jeruk lemon mengandung pH yang cukup tinggi, pH 2, yang artinya tidak dianjurkan bagi wajah berjerawat. Lantaran, pH pada kulit wajah manusia antara 4,5 – 5,5.
Jeruk lemon ini sudah semestinya bukan dijadikan sebagai metode merawat wajah yang berjerawat. Dikutip dari laman Healthline, menurut ulasan yang diterbitkan Journal of Clinical Aesthetic Dermatology pada 2010, begitu juga dengan orang yang memiliki tipe kulit lebih gelap, jeruk lemon dapat menyebabkan hiperpigmentasi yakni kondisi kulit yang menggelap biasanya berupa bintik-bintik hitam. Sebenarnya, penggunaan jeruk lemon terhadap warna kulit apapun juga bisa berakibat kulit terbakar.
Fakta lainnya, pengaplikasian jeruk lemon dapat membuat kulit wajah menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Walaupun kamu sudah memberi sunscreen, hal tersebut tidak sepenuhnya dapat mengurangi rasa perih pada wajah.
Jeruk nipis yang konon dapat menghilangkan bekas jerawat dan bopeng juga diduga sebagai mitos. Jenis luka ini diperlukan waktu yang cukup lama untuk membersihkannya.
Sekiranya, kamu mencari perawatan kulit untuk menyembuhkan jerawat dan bekasnya dengan harga ekonomis, kamu dapat menggunakan bahan alami lainnya seperti lidah buaya, teh hijau, dan lain sebagainya. Cara terampuh untuk menyembukannya, kamu bisa menjalani perawatan intensif yang ditangani langsung oleh ahlinya.
Jadi, itu dia fakta dan mitosnya jeruk lemon yang dapat membersihkan jerawat. Jangan sungkan untuk mengonsultasikan masalah kulit sahabat kepada dokter kulit, ya.