Muslimahdaily – Sudah tidak asing mendengar jika kurangnya tidur berdampak buruk terhadap kesehatan. Tanpa disadari kurangnya tidur yang sehat akan membentuk menjadi suatu kebiasaan, dan tersepelekan.
Tidur yang sehat tidak hanya membutuhkan tidur yang berhasil selama beberapa jam, tetapi juga berarti mendapatkan kualitas, tidur tanpa gangguan selama berjam-jam, dan hal tersebut dilakukan dengan konsisten.
Lantas Bagaimana Mengetahui Pola Tidur Yang Sehat?
Dilansir dari sleepfoundation.org, pola tidur yang sehat adalah ketika kita melakukakn tahapan tidur secara konsisten dan tanpa gangguan. Tahapan tersebut ialah tidur ringan (tahap 1 dan 2) hingga tidur nyenyak (tahap 3) dan kemudian tidur Rapid Eye Movement (REM).
Tahap 1
Tahap 1 pada dasarnya adalah tahap "tertidur", dan biasanya hanya berlangsung satu sampai lima menit.
Pada tahap ini, tubuh belum sepenuhnya rileks, meski aktivitas tubuh dan otak mulai melambat dengan periode gerakan singkat (berkedut). Ada perubahan ringan dalam aktivitas otak yang terkait dengan tertidur pada tahap ini.
Sangat mudah untuk membangunkan seseorang selama tahap tidur ini, tetapi jika seseorang tidak terganggu, mereka dapat dengan cepat beralih ke tahap 2. Saat malam semakin larut, orang yang tidur tanpa gangguan mungkin tidak menghabiskan lebih banyak waktu di tahap 1 saat mereka bergerak lebih jauh.
Tahap 2
Selama tahap 2, tubuh memasuki keadaan yang lebih tenang termasuk penurunan suhu, otot yang rileks, dan pernapasan serta detak jantung yang melambat. Pada saat yang sama, gelombang otak menunjukkan pola baru dan menghentikan gerakan mata. Secara keseluruhan, aktivitas otak melambat, tetapi ada semburan singkat aktivitas yang benar-benar membantu menolak dibangunkan oleh rangsangan eksternal. Tidur tahap 2 dapat berlangsung selama 10-25 menit selama siklus tidur pertama
Tahap 3
Tidur tahap 3 juga dikenal sebagai tidur nyenyak, dan lebih sulit untuk membangunkan seseorang jika mereka berada dalam fase ini. Nada otot, denyut nadi, dan laju pernapasan menurun pada saat tubuh semakin rileks.
Para ahli percaya bahwa tahap ini sangat penting untuk memulihkan tidur, memungkinkan pemulihan dan pertumbuhan tubuh. Itu juga dapat meningkatkan sistem kekebalan dan proses tubuh utama lainnya. Meskipun aktivitas otak berkurang, terdapat bukti bahwa tidur nyenyak berkontribusi pada pemikiran mendalam, kreativitas, dan memori. Pada tahap ini biasanya berlangsung selama 20-40 menit. Ketika Anda terus tertidur, tahapan ini menjadi lebih pendek, dan lebih banyak waktu dihabiskan dalam tidur REM.
Pola Tidur REM: Apa itu Tidur REM?
Selama tidur REM, aktivitas otak meningkat, mendekati level yang terlihat saat Anda bangun. Pada saat yang sama, tubuh mengalami atonia, yaitu kelumpuhan otot sementara, dengan dua pengecualian: mata dan otot yang mengatur pernapasan. Meski matanya tertutup, mereka terlihat bergerak cepat, begitulah panggung ini mendapatkan namanya.
Tidur REM diyakini penting untuk fungsi kognitif seperti memori, pembelajaran, dan kreativitas. Tidur REM dikenal dengan mimpi yang paling jelas, yang dijelaskan oleh peningkatan aktivitas otak yang signifikan. Mimpi dapat terjadi pada setiap tahap tidur, tetapi kurang umum dan intens selama periode REM.
Dalam keadaan normal, Anda tidak memasuki tahap tidur REM sampai Anda tertidur sekitar 90 menit. Seiring berjalannya malam, tahapan REM semakin lama, terutama di paruh kedua malam. Sementara tahap REM pertama hanya berlangsung beberapa menit, tahap selanjutnya dapat berlangsung sekitar satu jam. Secara total, tahapan REM mencakup sekitar 25% dari tidur pada orang dewasa.
Berhasil melewati semua tahapan tidur ini beberapa kali setiap malam memungkinkan tidur menjalankan fungsi kritisnya untuk memulihkan tubuh dan pikiran kita. Anda akan memperoleh manfaat terbesar dari tidur ketika Anda mendapatkan jam tidur yang cukup setiap malam, memiliki tidur yang relatif tidak terganggu, dan mempertahankan jadwal tidur yang konsisten.