Muslimah, Jauhi 5 Kesalahan Ini Saat Ta’aruf Melalui Media Sosial

Muslimahdaily - Media sosial saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Kegiatan berselancar di media sosial menjadi aktifitas rutin yang tak pernah ditinggalkan. Selain menjadi media untuk mencari teman, berbisnis dan berdakwah, saat ini media sosial juga bisa menjadi media pertemuan jodoh.

Seperti yang kita ketahui beberapa selebgram atau artis instagram mereka menemukan jodohnya lewat media sosial, seperti Salma Fina Sunan dan Taqy Malik, Hamidah dengan Farhad kemudian Natta Reza dan Wardah Maulina dan masih banyak lagi. Namun ternyata pada praktiknya, seringkali terjadi kesalahan selama proses ta’aruf melalui media sosial, agar terhindar maka jauhilah kesalahan-kesalahan berikut ini.

1. Tidak Melibatkan Orang Ketiga

Seringkali ta’aruf lewat media sosial tidak melibatkan orang ketiga atau mediator dalam berinteraksi. Hal ini menjadi penting, apalagi ketika laki-laki sudah mengajak ta’aruf, perempuan harus langsung menyerahkannya pada mediator utama yaitu ayah atau kerabat ataupun guru mengaji. Jika masih awal proses ta’aruf hindarilah percakapan yang tidak penting hingga kelak masuk kedalam tahap yang lebih serius yang memerlukan koordinasi kedua pihak untuk merencanakan pernikahan.

2. Bermodal Biodata Diri di Media Sosial

Berkenalan atau ta’aruf di media sosial mungkin bisa jadi hanya dalam hitungan bulan saja, kemudian profil hanya didapatkan melalui media sosial pasangan dan itupun tidak bisa menggambarkan profil seutuhnya. Sebaiknya hal ini perlu dihindari, caranya adalah dengan meminta CV atau biodata taaruf melalui mediator yang mendampingin proses ta’aruf tersebut.

Biodata ta’aruf setidaknya berisi data diri, data keluarga, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, gambaran aktivitas dan kebiasaan sehari-hari, kriteria calon pasangan, visi dan misi pernikahan, serta rencana atau harapan pasca pernikahan. Dengan modal tersebut kita bisa menetahui pasangan secara lebih mendalam dan kemudian baru memutuskan untuk lanjut atau tidak, meskipun biasanya hal tersebut terlebih dahulu dilakukan oleh pihak laki-laki.

3. Melewatkan Proses Verifikasi Data Diri

Verifikasi data diri ini penting sekali bagi para pasangan yang menempuh jalan ta’aruf lewat media sosial. Karena banyak sekali oknum yang bisa menodai proses ini dengan membuat iodata ta’aruf palsu, oleh karena itu setelah mendapatkan biodata hendaknya diverifikasi,caranya bisa dengan meminta foto KTP. Jika merasa takut disalahgunakan, tutupilah bagian NIK, foto dan tanda tangan pada KTP. Jangan lupa untuk tetap melibatkan mediator untuk bertemu langsung dengan laki-laki yang mengajak ta’aruf tersebut.

4. Melewatkan Tanya Jawab Melalui Mediator

Hal ini juga menjadi bagian penting yang tak boleh terlupakan, pada saat ini kedua pasangan diberi kesempatan untuk memberikan pertanyaan apa saja. Peraturan biasanya ditentukan oleh mediator. Pada tahap ini diharapkan baik pihak peremuan dan laki-laki bersifat asertif agar tak ada kesalahan kedepannya. Pada saat ini juga biasanya pasangan memilih untuk melanjutkan atau menyudahi proses ta’aruf.

5. Pasrah Ketika Bertemu Langsung

Proses selanjutnya adalah yang tak bisa dilakukan di media sosial. Yaitu bertemu secara langsung, proses ini adalah lanjutan dari tanya jawab tersebut. Mungkin ketika di media sosial kita hanya bisa melihat nampaknya dari foto-foto di media sosial, hal ini menjadi sangat penting. Tentunya tetap didampingi oleh fasilitator.

Kebanyak yang terjadi pada proses ini adalah pihak perempuan yang malu-malu untuk bertanya, padahal pada sesi ini diharapkan keduanya mengkonfirmasi kembali kebenaran jawaban pada sesi tanya jawab. Hindari rasa ‘tidak enak’ antara keduanya, agar saling terbuka dan saling memahami keinginan calon pasangan. Setelah dari sini barulah melanjutkan proses pada perkenalan kedua keluarga dan seterusnya.

Semoga sahabat muslimah yang belum menikah bisa menempuh proses perkenalan yang disyariatkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dan Rasullah. Karena sejatinya kehidupan rumah tangga yang harmonis diawali dengan proses yang mendapat ridho-Nya. Aamiin.

 

Add comment

Submit