Pesan Penting Bagi Wanita di Malam Pertama Pernikahan

Muslimahdaily - Malam pertama dalam pernikahan mungkin akan sedikit menegangkan bagi para calon pengantin, terutama wanita. Banyak kekhawatiran yang datang akibat dari mitos-mitos yang berkembang mengenai proses sobeknya selaput dara dan rasa sakit yang akan dirasakan.

Kekhawatiran sebenarnya datang dari ketidaktahuan sang pengantin wanita menganai fungsi organ-organ reproduksi yang ada pada tubuhnya. Sehingga ia membayangkan rasa sakit yang luar biasa dan tak mungkin sanggup menahannya, atau banyaknya darah yang akan mengalir akibat dari persetubuhan pertama kali.

Bagi pengantin wanita yang masih awam harus mengetahui bahwa sobeknya selaput darah tidak menjadi sebab terjadinya pendarahan, kecuali beberapa kasus yang sangat jarang sekali.

Selain itu, sobeknya selaput dara juga tidak menyebabkan sakit yang cukup parah, kecuali rasa takut dan keadaan psikologis pengantin wanita yang tidak stabil dan menyebabkan ketegangan pada urat-uratnya, sehingga ia akan melakukan perlawanan terhadap suami.

Pentingnya peran wanita

Pengantin wanita harus menyadari bahwa ia juga memiliki peran penting dan tanggung jawab besar pada saat malam pertama. Tanggung jawab istri sama dengan tanggung jawab suami dalam melewati semua aktivitas malam pertama itu agar berjalan dengan aman.

Wanita wajib memperlihatkan semua unsur kelembutan, kecantikan, keelokan dan padangan yang jauh. Seorang istri yang cerdas dan berpikiran sehat akan banyak membantu suaminya dan tidak menambah tekanan stres padanya.

Oleh karena itu hendaklah susananya dibuat sedemikian nyaman, tanpa ada rasa takut dan merasa nyaman menghadapi malam yang paling menyenangkan dalam kehidupannya, sebagaimana sang istri juga harus pasrah dengan penuh kelembutan dan totalitas yang seutuhnya.

Penting juga bagi suami untuk membuat istri nyaman dengan segala kekhawatirannya. Maka kerjasama akan menghasilkan kebahagiaan bersama.

Tak wajib dilakukan malam itu juga

Pernikahan pasti akan menjadi hari yang sungguh melelahkan bagi para pengantin. Terlebih bagi mereka yang juga masih sibuk mempersiapkan acara beberapa hari sebelum hari H.

Ketegangan, pegal-pegal akibat berdiri lama dan menyapa banyak orang pasti sangat menguras tenaga. Karena itu mungkin gairah seksual bagi sebagian pasangan di malam pertama akan lemah.

Maka yang lebih baik bagi keduanya adalah beristirahat dan menunda aktivitas seksualnya pada hari-hari berikutnya ketika sudah tidak lelah. Sebab, usaha pada malam di mana kondisi mereka benar-benar lelah dan tidak memiliki semangat, hanya akan menghasilkan hal yang
tidak memuaskan bahkan tak dikehendaki.

Pengalaman membuktikan bahwa meninggalkan aktivitas seksual karena alasan yang alami dan juga karena waktu yang tidak memungkinkan, adalah lebih baik daripada melakukannya.
Sedangkan penundaannya pun tidak menimbulkan mudharat sama sekali.

Menenangkan suami

Jika suami tidak berhasil menyobek selaput dara pada malam pertama, maka tidak berarti bahwa dia lemah atau tidak mampu. bisa jadi hal itu disebabkan oleh rasa malu, sehingga dia didominasi rasa takut dan ketidakstabilan diri pada saat melangsungkan hubungan badan, sehingga nafsu syahwatnya tidak membara dan tampak dingin.

Hal ini tidak dikategorikan sebagai penyakit dan akan hilang dengan sendirinya setelah dia mengenal istrinya lebih dekat, atau setelah terjadi curahan perasaan antara keduanya tanpa adanya ketegangan dan keguncangan.

Jika melihat suami dalam keadaan tegang atau merasa tertekan karena gagal di awal permulaan, maka tugas istri adalah berusaha menenangkan suami dan mengembalikan rasa percaya dirinya. Selain itu, dalam keadaan seperti ini tidak perlu memberi tahu siapa pun, atau ibunya sekalipun mengenai apa yang terjadi, karena itu hanya akan memperumit masalah dan
membuat suami merasa putus asa.

Jangan khawatir

Proses sobeknya selaput dara bisa saja menimbulkan rasa sakit untuk beberapa menit, tetapi rasa sakit ini masih dapat ditahan. Oleh karena itu, hendaklah para gadis tidak risau atau takut pada saat-saat seperti itu.

Sebab, waniita yang tidak takut pada sobeknya selaput dara tidak akan merasa lelah sebelum berjuang. Ia yakin bahwa rasa takut itu bisa mengakibatkan tidak terangsangnya organ-organ seksual, selain juga menghalangi keluarnya cairan-cairan alami yang mempermudah proses hubungan badan tanpa rasa sakit.

Sumber: Menjadi Wanita Sukses dan Dicintai Karya Syaikh Adnan Ath-Tharsyah

 

Add comment

Submit