Muslimahdaily - Dengan berbagai alasan, anak – anak cenderung berbohong untuk melindungi dirinya. Mereka tidak mau orangtua bereaksi atau menghukum mereka sehingga banyak anak – anak yang lebih memilih menutupi kesalahan dengan kebohongan.
Menurut psikolog klinis di Child Mind Institute, Matthew Rouse, anak – anak bisa berbohong karena kebiasaan atau situasi yang mendorong mereka. Tentu saja, orangtua tidak boleh hanya berdiam diri. Jika orangtua dapat memahami apa yang sebenarnya terjadi, masalah ketidakjujuran ini dapat segera diatasi.
Penyebab Mengapa Anak-Anak Berbohong
Kebanyakan orangtua berpikir anak-anak berbohong untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, menghindari konsekuensi atau keluar dari situasi yang tidak mereka inginkan. Ini adalah alasan umum, tetapi ada juga beberapa alasan yang kurang jelas mengapa anak-anak tidak mau mengatakan yang sebenarnya atau jujur. Berikut adalah beberapa penyebab kebohongan anak:
1. Untuk menguji perilaku baru
Rouse mengatakan salah satu alasan anak-anak berbohong adalah karena mereka telah menemukan ide baru dan ingin mencobanya. Sama seperti yang mereka lakukan pada kebanyakan jenis perilaku, untuk melihat apa yang terjadi. "Mereka akan bertanya-tanya, apa yang terjadi jika saya berbohong?" Katanya. “Apa yang akan dilakukan papa - mama untukku? Apa yang akan saya dapatkan?”.
2. Untuk meningkatkan harga diri
Anak-anak yang kurang percaya diri akan mengatakan kebohongan besar untuk membuat diri mereka tampak lebih mengesankan, istimewa atau berbakat.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan harga diri dan membuat diri mereka terlihat lebih baik di mata orang lain.
3. Agar orangtua tidak khawatir berlebihan
Anak-anak dengan kecemasan atau depresi mungkin berbohong tentang gejala mereka, catat Dr. Rouse. Anak – anak mungkin berkata seperti "Tidak, aku tidak sakit. Aku tidur nyenyak semalam" karena mereka tidak ingin orangtua terlalu mengkhawatirkan mereka.
4. Berbicara sebelum mereka berpikir
Dr Carol Brady, PhD, seorang psikolog klinis untuk majalah ADDitude yang membantu anak-anak dengan ADHD, mengatakan bahwa anak mungkin berbohong karena impulsif. "Salah satu ciri utama dari tipe ADHD impulsif adalah berbicara tanpa berpikir," katanya.
5. Kebohongan putih
Kadang, hanya untuk membuat hal – hal menjadi lebih mudah, orangtua turut mengajarkan anak untuk berbohong putih agar dapat meredakan situasi. Sebagai contoh,”Hayo, kalau makannya gak dihabiskan, nanti ayamnya mati lho.”
Apa yang bisa dilakukan orangtua mengatasi anak yang suka berbohong?
Baik Dr. Rouse dan Dr. Brady mengatakan untuk mengatasi kebohongan, orangtua harus bisa mengidentifikasi atau mengenali jenis kebohongan yang dilakukan anak.
Untuk itu, Dr. Rouse dan Dr. Brady merekomendasikan agar orangtua juga melakukan evaluasi diri dalam bersikap dan pola pengasuhan setiap hari.
Nantinya, jenis perawatan perilaku atau psikis anak yang suka berbohong akan ditentukan dari tingkat keparahan masalahnya. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli terapi kejiwaan jika masalah anak suka berbohong semakin serius.