Kenali Jenis Tangisan Pada Bayi dan Cara Menanganinya
Muslimahdaily - Menangis merupakan salah satu cara bayi untuk berkomunikasi. Namun, seringkali ibu muda gagal untuk menangkap makna dari tangisan bayinya sendiri. Tangisan ini sekilas terdengar sama, ketika ia ingin makan, risih ataupun marah.
Menurut seorang praktisi Anak Usia Dini, Aninda, S.Psi, M.Psi.T ternyata tangisan bayi ini memiliki makna tersendiri. Berikut beberapa jenis tangisan bayi yang ia jelaskan lewat sosial media dengan hastag #IbuNindaParentingSharing:
Basic Cry
Tipe menangis ini sering dilakukan oleh bayi. Terdengar seperti berpola (ada ritmenya), tiba-tiba kencang lalu diam untuk mengambil ancang-ancang menangis lagi. Umumnya tipe dasar ini disebabkan oleh keinginan dasar sehari-hari seperti lapar, haus, popok basah dan lainnya.
Anger Cry
Suara yang dikeluarkan sedikit mirip dengan basic cry. Namun anger cry lebih banyak mengeluarkan teriakan yang biasanya dipaksakan dan ditegaskan. Hal ini dilakukan agar si ibu tahu bahwa bayi sedang marah.
Pain Cry
Tangisan ini biasanya diawali oleh teriakan karena adanya rasa sakit yang sedang ia rasakan. Volume suara tangisan ini pun biasanya terdengar lebih nyaring. Pada beberapa anak sering terjadi breath-holding juga.
Frustation Cry
Jenis tangisan ini akan terdengar sangat panjang dan biasanya bayi sulit untuk berhenti, tanpa adanya breath-holding. Tangisan ini muncul ketika bayi tidak mendapatkan hal yang dibutuhkannya.
Tangisan bayi ternyata bisa mempengaruhi emosi dan perilaku yang akan dilakukan ibu. Ketika ibu sudah lelah, pasti ada perasaan ingin ikut menangis, marah, bertingkah seolah tak dengar atau mungkin membuat Instagram Story, "Help Anakku ga berhenti nangis!".
Walapun kadang muncul pikiran-pikiran seperti diatas, ternyata masih banyak yang bisa dilakukan ibu saat mendengar tangisan bayi.
Berikut beberapa cara yang di rekomendasikan oleh ibu Ninda ketika bayi tidak bisa berhenti menangis:
1. Cek n ricek
Ketika bayi mulai menangis, ibu bisa mulai mengecek penyebabnya. Apa yang membuat bayi tidak nyaman, mulai dari cek popok, suhu ruangan atau jam terakhir bayi menyusu. Jika sudah diketahui penyebabnya, maka ibu bisa carikan solusinya.
2. Memijat bayi
Pijat bayi menjadi salah satu pilihan yang menarik, karena mungkin saja ada sesuatu yang tidak nyaman yang bayi rasakan di badannya.
Dilansir dari Mayo Clinic, pijat bayi memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah, membangun kedekatan antara ibu dan anak, membantu bayi untuk merasa tenang dan tertidur, mengurangi tangisan dan secara positif dapat memengaruhi hormon bayi yang mengendalikan stres.
3. Mendekap bayi ke dada ibu
Detak jantung ibu adalah irama yang paling bayi sukai. Menurut laman Asian Parenting Indonesia, pelukan ibu dapat membangun rasa kepercayaan dan rasa aman, memperkuat sistem kekebalan tubuh, melepaskan ketegangan dalam tubuh, meningkatkan hormon serotonin yang dapat memicu kebahagiaan dan efek baik lainnya.
4. Gendong dan nyanyikan lagu
Sambil digendong, diayun dan dinyanyikan lagu favorit, ini bisa menjadi senjata bagi para ibu yang kebingungan saat anaknya menangis. Seringkali mereka menciptakan lagu sendiri yang tentunya unik.
5. Ubah posisi
Salah satu alasan bayi menangis mungkin karena dia bosan. Bosan dengan suasana kamar ataupun posisi tidurnya. Ibu bisa mengubah posisinya dengan mengajak bayi keluar rumah, menghirup udara segar di taman belakang atau bertemu dengan bayi-bayi lainnya.
6. Merespon dengan cinta
Mendengar bayi tak berhenti menangis kadang memang menjengkelkan. Namun apa jadinya jika ibu merespon tangisan anak dengan kemarahan dan bersikap 'galak', bisa jadi bayi akan terus menangis berlarut larut. Jadi, responlah tangisan bayi dengan cinta. Meski berat, tapi coba untuk tetap menangani tangisan dengan penuh kesabaran dan cinta. Maka anak akan merasakannya juga.
Jika semua cara sudah coba dilakukan, namun anak masih sering menangis tanpa alasan yang jelas, maka ibu bisa membawa anak ke dokter spesialis anak. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan mendapatkan penanganan segera.