Muslimahdaily - Sibling rivalry adalah kompetisi di antara kakak dan adik untuk mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya. Sibling rivalry biasanya berwujud kecemburuan, persaingan dan juga pertengkaran. Masalah ini biasanya akan dihadapi oleh setiap orangtua yang memiliki anak dua atau lebih. Kasus yang paling sering adalah si kakak yang cemburu pada adiknya karena mendapat perhatian lebih dari kedua orangtuanya dan merasa tergantikan.
Kecemburuan ini terntunya akan menimbulkan dampak negatif pada hubungan antar anggota keluarga, namun sibling rivalry ini merupakan sesuatu yang normal dalam tahap tumbuh kembang anak. Dalam buku yang di tulis oleh Dr. Richard C. Woolfson, dalam bukunya yang berjudul “Mengapa Anakku Begitu?” dijelaskan bahwa pola sibling rivalry pada kakak beradik bisa berbeda-beda jika dikaitkan dengan tahapan usianya.
Usia 4 tahun ke bawah, umumnya anak akan merasa dirinya paling penting dan ingin menjadi pusat perhatian. Kehadiran adanya bayi baru sebagai adiknya akan memicu rasa cemburu dan menganggap adiknya makhluk yang sangat menyebalkan.
Pada usia 4 tahun ke atas, hubungan kakak beradik umumnya berubah pada masa ini, bisa kearah positif maupun negatif. Hubungan akan menjadi positif, bila si kakak mengerti posisinya sebagai kakak dan ingin memberi contoh yang baik agar si adik mengagguminya.
Namun bisa juga menjadi negatif, jika kakak merasa disaingi oleh adiknya dan memiliki kesukaan yang sama, hal ini akan mengundang kompetisi yang tidak habisnya di antara kakak dan adik.
Lalu, bagaimana orangtua seharusnya menangani persaingan antara kakak dan adik ini?
1.Ajak si kakak untuk merawat adiknya
Misalnya dengan membantu menyuapi adiknya atau menghiburnya ketika menangis akan memperkuat hubungan antara kakak dan adik. Dengan membantu merawat adiknya juga akan membuat si kakak menjadi bangga menjadi seorang kakak bagi adik-adiknya.
2.Jangan pernah membanding-bandingkan
Hindari menyebutkan perbedaan antara kakak dan adik di depan mereka. Mereka akan merasa dibandingkan sehingga menimbulkan perasaan bahwa dia tidak sehebat dan disayang seperti saudaranya.
3.Jangan langsung ikut campur tangan
Jika melihat ada tanda-tanda pertengkaran pada anak. Biarkan anak belajar menangani sendiri konflik diantara mereka. Hindari menghakimi permasalahan dan menuduh salah satunya sebagai penyebab dari pertengkaran. Namun, pastikan anak anda mengerti bahwa tidak boleh adanya kekerasan diantara mereka. Puji anak anda bila mereka dapat menyelasaikan masalahnya secara damai.
4.Sediakan ‘Quality Time’
Memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian dan waktu kebersamaan yang sama dari kedua orangtuanya. Mengajak si kakak jalan bersama anda tanpa adiknya juga akan membantu kakak untuk menyadari bahwa orangtuanya tidak berhenti menyayanginya karena kehadiran adiknya.
Kecemburuan antara kakak dan adik ini merupakan sesuatu yang wajar dalam perkembangan anak, namun jika bunda tidak menghadapi hal ini dengan baik, sibling rivalry ini bisa saja terus berlanjut hingga mereka remaja bahkan dewasa. Oleh karena itu, hadapi sibling rivalry ini dengan baik agar anak-anak bunda bisa tumbuh saling menghormati dan menyayangi satu sama lain.