Buku Seri Parenting Penggugah Jiwa Orangtua

Muslimahdaily - "Apa yang menyebabkan anak-anak itu mengalami kesulitan di masa dewasanya? Bukan sulitnya kehidupan. Bukan pula kecilnya pendapatan. Tetapi kekeliruan orang tua dalam mengasuh mereka."

Demikian sebuah kutipan ringan dari buku "Segenggam Iman Anak Kita" karya Mohammad Fauzil Adhim. Hanya sebuah kutipan ringan namun sangat mengena di hati para orang tua. Kalimat demi kalimat menggugah hati tersebut tak hanya satu, namun dapat ditemui di tiga buku tema parenting karya Fauzil Adhim, yakni "Saat Berharga untuk Anak Kita" (2009), "Segenggam Iman Anak Kita" (2013), dan "Positive Parenting" (2015).

Mendidik anak bukanlah perkara mudah. Banyak hal yang dihadapi bahkan sejak anak masih dalam buaian. Kerewelan mereka, jerit tangis, kenakalan hingga kelabilan mereka saat menginjak usia remaja. Perlu ilmu pendidikan anak atau parenting untuk menghadapi semua itu. Lalu ilmu parenting seperti apakah yang patut diteladani? Fauzil Adhim menjawabnya dalam setiap buku karyanya.

Ia menggabungkan ilmu psikologi Barat dengan khazanah Islam yang amat kaya. Dengannya, pembaca tak hanya dibawa pada teori-teori modern tentang kejiwaan anak, melainkan diajak belajar bagaimana keberhasilan muslimin di era Rasulullah dalam mendidik putra-putri mereka.

Sebagaimana yang ditulis Fauzil dalam bukunya "Saat Berharga untuk Anak Kita". Ia menyebutkan, "Banyak orang tua yang berhasil mendidik anaknya bukan karena kepandaiannya mendidik anak, tetapi karena doa-doa mereka yang tulus."

Menanamkan keimanan dalam jiwa anak, itulah salah satu hal yang ditekankan dalam parenting, menurut Fauzil yang berlatar belakang pendidikan psikologi ini. Pria yang juga aktif menulis di majalah Hidayatullah tersebut juga memberikan banyak contoh bagaimana keimanan dapat berdampak luar biasa di dalam keseharian anak hingga menjadi bekal saat dewasa kelak.

Keimanan dan masa depan anak. Perkara tersebut kemudian melahirkan pertanyaan kepada para orang tua. Apa harapan mereka pada anak-anak, akan jadi apakah anaknya kelak. Apakah seorang yang cerdas dan berprestasi tinggi, ataukah seorang yang harus lebih hebat dari orang tuanya, ataukah justru seorang yang dapat mengirim pahala saat orang tua wafat.

"Pada akhirnya perjalanan hidup kita akan berhenti pada suatu titik yang bernama kematian. Seluruh yang kita usahakan terhenti, tak lagi mengalirkan pahala bagi kita kecuali tiga perkara saja, yakni sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak-anak shalih yang mendoakan. Di saat itu, apakah yang paling kita harapkan dari anak kita? Adakah kita telah menyiapkan anak-anak untuk dapat memasuki masa depannya; berbakti pada agama dan kedua orang tua? ataukah, kita hanya membekali mereka untuk mencari penghidupan belaka?" Dikutip dari "Positive Parenting".

Demikian gambaran umum perihal mendidik anak. Rincian bagaimana pendidikan itu diterapkan, apa saja langkah yang harus ditempuh, atau sikap dan tindakan orang tua seperti apa yang dapat menanamkan keimanan anak dan melahirkan anak yang siap menghadapi masa depan dunia dan akhirat, dapat ditemukan dalam tiga buku parenting karya Fauzil Adhim.

Dengan bahasa yang renyah dan mengalir, Fauzil sukses membawa karyanya menjadi penggugah jiwa para orang tua. Mungkin Anda akan merasa bodoh, tersinggung, bahkan berdosa ketika membaca ketiga buku parenting karya pria kelahiran Mojokerto tersebut. Beragam teori psikologi juga dipaparkan dengan sangat apik. Banyak pula hal ideologis yang diangkat, namun tidak serta merta kehilangan hal praktis.

Tak ada gading yang tak retak. Dalam beberapa hal, pastilah ada kekurangan dari seorang Fauzil Adhim. Rangkaian bab yang tak bersambung serta pembahasan yang berulang menjadi kekurangan buku-buku terbitan pro-U Media tersebut. Kendati demikian, ketiganya sangat layak menjadi rujukan para orangtua dalam mendidik anak-anak mereka.

Add comment

Submit