Muslimahdaily - Sahabat Muslimah masih ingat dengan bencana alam letusan Merapa pada 2010 silam? Bencana yang menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Jogja terutama yang bermukim di kaki Gunung Merapi. Jogja menjadi kota yang menyaksikan betapa hebatnya letusan Merapi yang membuat lumpuh kehidupan penduduk sekitar.

Banyak nyawa yang tidak tertolong, banyak rumah yang habis dilalap awan panas, banyak kehidupan yang lumpuh begitu saja. Namu di balik bencana itu, Jogja masih tetap terlihat tabah.

Kini, Merapi dan sekitarnya mulai pulih bahkan menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Tak hanya menyuguhkan pemandangan yang indah, banyak tempat bersejarah yang menjadi saksi murkanya Merapi kala itu.

Sebelum memasuki kawasan wisata, pengunjung akan menaiki mobil jeep sebagai kendaraan dari destinasi satu ke destinasi lainnya. Tim Muslimahdaily pun berkesempatan menjajal adrenalin menyambangi satu tempat ke tempat lainnya menggunakan mobil jeep dan menempuh jalan bebatuan.

Track jalan bebatuan yang membuat perjalanan semakin menantang. Pertama, kami diajak berkunjung Museum Sisa Hartaku. Tak seperti museum pada umumnya, kami disuguhkan dengan pemandangan dua kerangka sapi yang terlihat telah usang. Ya, Museum Sisa Hartaku menjadi tempat dikumpulkannya barang-barang penduduk sekitar yang tersisa setelah letusan Gunung Merapi.

Semuanya, disimpan secara apik. Mulai dari jam yang memperlihatkan detik-detik erupsi, kerangka sapi, uang meleleh, gelas meleleh hingga sisa gamelan terdapat di museum ini. Dahulu, museum tersebut merupakan rumah salah seorang penduduk yang terkena dampak erupsi yang kini dijadikan destinasi wisata bagi pengunjung yang ingin melihat betapa dahsatnya perisiwa Merapi sembilan tahun lalu.

Setelah menyambangi museum, kami diajak untuk meyambangi Batu Alien Cangkringan. Batu Alien menjadi daya tarik bagi para wisatawan karena bongkahan batu besar tersebut memang menyerupai wajah yang tak beraturan.

Jika dilihat dari tiga sudut yang berbeda, batu ini menampakkan permukaan yang berbeda di anataranya adalah terlihat seperti wajah orang, wajah singa, dan sekilas terlihat seperti gorilla. Hal inilah yang membuatnya disebut sebagai batu alien

Batu alien ini berasal dari baatu besar yang hanyut terbawa lahar panas yang sudah tak terbentuk lagi. Hingga saat ini, batu ini menjadi daya tarik wisatawan dan banyak yang mengabadikan batu raksasa tersebut untuk berfoto bersama.

Wisata merapi selanjutnya yang kami kunjungi ialah Bunker Kaliadem. Perjalanaan menuju Bunker Kaliadem, menjadi perjalanan terekstrem menurut kami. Pasalnya, banyak bebatuan disepanjang jalan yang siap menggoyak perut kami. Sesampainya di Bunker, kami harus menelusuri pusat oleh-oleh disekitarnya.

Bunker atau lubang bawah tanah ini dahulu digunakan masyarakat untuk melindungi diri ketika awan panas dari Merapi datang. Namun, semenjak kejadian Merapi pada 2006 silam, Bunker ini sudah tak lagi digunakan sebagai tempat berlindung. Para wisatawan biasanya mengabadikan momen di luar maupun di dalam bunker.

Destinasi terakhir ialah Kali Kuning, merupakan wisata yang terletak di sekitar lereng Gunung Merapi. Kali Kuning menyimpan sejuta pesona keindahan yang tentunya menarik perhatian pengunjung. Di wisata ini kami menyulusuri Kali Kuning yang tidak terlalu dangkal ini menggunakan Mobil Jeep. Keseruan terjadi, saat antar mobil jeep saling balapan hingga mencipratkan air yang ada di kali hingga membuat kami sebagai penumpang basah bukan kepalang. Namun, hal itu justru yang membuat keseruan semakin menjadi.

Nah, bagi Sahabat Muslimah yang menyukai wisata berpetualang, wisata Merapi menjadi pilihan yang tepat saat berada di Yogyakarta. Memakan waktu berkeliling selama dua jam, membuat kami ingin kembali merasakan keseruan berwisata di Gunung Merapi.

Muslimahdaily

Add comment

Submit