Muslimahdaily - Safar Friendly telah sukses menggelar acara Gathering dan Talkshow Jalan-Jalan Moms bertema "Explore, Connect, and Inspire : Wisata Halal Indonesia". Acara diselenggarakan di Sofyan Hotel Cut Meutia, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2024).

Kegiatan tersebut dirancang khusus sebagai wadah untuk bertukar ilmu seputar wisata halal, sekaligus mempererat silaturahmi dengan komunitas Jalan-Jalan Moms. Acara ini juga merupakan kesempatan bagi para ibu-ibu dengan hobi jalan-jalan untuk berbagai cerita dan tips seputar travelling bersama anak.

Acara dihadiri oleh dua narasumber inspirastif, Ustadzah Hj. Badriah, SHI, MH, dan Content Creator sekaligus ibu dua anak, Vendryana. Pada kesempatan ini, Ustadzah Badriah menyampaikan materi seputar wisata halal dan tausiyah terkait kehidupan sebagai ibu Muslimah. Adapun Vendryana membagikan tips dan trik perjalanan halal dan parenting islami.

Travelling dengan memboyong anak memang perlu persiapan eksktra supaya kebutuhan anak tercukupi dan perjalanan tetap menyenangkan. Bagi Vendryana atau kerap yang disapa Ibu Ubi, kesiapan orang tua adalah hal utama untuk menciptakan travelling antidrama dan trauma bagi anak.

"Yang harus dipersiapkan banget itu orang tuanya dahulu, ayah ibunya. Bagi tugas, tahu medannya seperti apa. Kita kalau mau travelling, minimal suami udah tau atau kita berdua pernah ke sana," jelasnya.

Dengan begitu, mereka dapat menentukan rute perjalanan atau pilihan wisata yang dirasa cocok dan ramah anak. Tak ketinggalan, orang tua pun perlu melakukan sounding atau briefing kepada anak jauh-jauh hari sebelum bepergian.
 
"Kalau untuk umrah sendiri, sounding sudah jelas, untuk ke anak. Buat anak penasaran dengan apa yang akan kita kunjungi nanti. Medianya apa? buku, kita kasih buku-buku tentang ka'bah, atau video-video tentang umrah, beri penjelasan ke mereka 'eh nanti kita bakal begini loh nak'," jelasnya.

Selain itu, memahami karakter anak merupakan hal yang harus menjadi perhatian. Setiap anak punya karakternya sendiri, orang tua harus bisa memahami karakteristik masing-masing agar anak tetap enjoy saat jalan-jalan. 

"Anak pertama dan keduaku beda banget karakternya. Anak kedua tipikal yang rentan trauma, kayak misalnya takut sama sesuatu, pasti nangis. Akhirnya enggak mau nyoba lagi, kan jadi trauma ya. Nah, kalau gitu aku ikutin flow dia aja," tutur Vendryana.

Saat anak-anak merasa cemas dan khawatir di tempat bermain, orang tua dapat memberikan afirmasi positif untuk membantu anak melawan ketakutannya. Dekati anak dan bicarakan hal tersebut, bantu mereka untuk memahami situasi yang dianggap menakutkan. 
 
"Bangun impresi positif atas challenge-challenge itu. Supaya anak (merasa) 'oh, maybe someday, i will try it' gitu. Mungkin enggak sekarang, tapi kita memang harus ngenalin terus sampai enggak jadi trauma," imbuhnya.

Selain itu, pertimbangkan pula untuk membawa pengasuh atau pendamping saat travelling agar meringankan tugas orang tua mengasuh anak. Anak nyaman dan terjaga, orang tua pun senang.

"Kalau (jalan-jalan) bawa anak, bawa juga pendamping. Pastikan pendamping memiliki karakteristik yang baik. Jadi jangan sampai kita happy, tapi anak tidak happy," saran Ustadzah Badriah. 

Ustadzah Badriah turut menyoroti keinginan para ibu-ibu untuk travelling tanpa membawa anak dan suami. Ia menjelaskan, hal tersebut boleh-boleh saja dan tidak dilarang.

"Boleh, sebatas jalan-jalan itu sesuatu yang baik. Jenis safar ada tiga, haram, jika perginya untuk hal-hal yang tidak baik. Lalu wajib, yaitu haji, kemudian sunnah, misalnya mengunjungi orang sakit atau ziarah," jelasnya.