Ketika Passion Bertemu Kreatifitas; Cerita Sukses Klinik OMDC Drg. Oktri

Muslimahdaily - Buat kamu yang rajin Instagram-an pasti tahu dong ya klinik gigi yang paling nge-hits se-Instagram ? Ya, Klinik OMDC milik Drg. Oktri! Klinik gigi yang berulangtahun ke-2 di bulan Agustus ini ternyata menyimpan begitu banyak inspirasi, terutama bagi kamu yang bingung bagaimana bisa bekerja sesuai passion dan menggabungkannya dengan kreatifitas demi membantu banyak orang, bukan hanya urusan uang semata.

Dalam sesi wawancara dengan Muslimahdaily.com beberapa waktu lalu, dokter cantik ini menceritakan lika-likunya membangun bisnis yang Alhamdulillah telah banyak membantu orang lain dan bahkan memberi inspirasi bagi klinik lain untuk ‘mencuri’ maupun ‘menduplikasi’ layanan dan cara beroperasi klinik gigi kece yang satu ini.

“Dari kecil karena saya selalu ditanamkan untuk mempunyai prinsip, bahwa saya harus bisa bermanfaat bagi orang bagi banyak. Nah, profesi apa sekiranya bisa banyak bermanfaat bagi orang banyak dan saat itu saya melihat sosok seorang dokterlah yang bisa menyembuhkan dan menghilangkan penyakit, membantu banyak orang. Dan akhirnya profesi dokter gigilah yang saya pilih”

Mengaku tak begitu paham dengan dunia entrepreneur, namun dengan dukungan sang suami, drg. Oktri mampu mewujudkan mimpinya untuk memiliki klinik gigi seperti sekarang ini.

“Sejak kuliah saya sudah menset siapa-siapa saja yang akan menjadi partner saya. Setelah menikah, saya cerita ke suami mengenai mimpi tersebut dan beliau bilang mimpi saya sudah bagus, tapi kurang detail” jelas drg. Oktri.

Sang suami mengarahkannya untuk membentuk konsep klinik seperti yang sekarang ini, seperti kliniknya mau seperti apa, karyawannya berapa, bangunannya berapa tingkat dan konsepnya seperti apa.

“Akhirnya mulailah kami membangun pelan pelan mimpi kami, saya jelaskan konsepnya seperti ini lantai dua, di Jaksel. Dan jadilah OMDc ini.” tuturnya.

Ketika ditanya soal duka menjalani bisnis ini, drg. Oktri dengan santainya menjawab bahwa semua hal yang menjadi duka selama membuka klinik dijadikannya sebagai pelajaran karena membuka klinik dan membantu orang banyak adalah passionnya sejak dulu. Dia pun menggabungkan passionnya tersebut dengan kreatifitas dari segi desain, promosi dan pelayanan yang membuat klinik miliknya beda dari yang lain.

Contohnya yang paling terlihat adalah konsep lucu dan full color yang diusung oleh klinik ini. Dengan menggunakan warna fuschia sebagai warna dasarnya, klinik OMDc malah terlihat terlalu manis untuk ukuran klinik gigi. Namun hal ini bukan tanpa filosofi loh! drg. Oktri ingin mengubah mindset masyarakat tentang dokter gigi dan juga klinik gigi.

“Dari awal juga OMDC punya misi dan ingin mengubah pradigma masyarakat bahwa dokter gigi itu menyenangkan, misal bagi anak anak ga jadi takut lagi. Dokter gigi bisa kok dekat dengan masyarakat! Nah kan selama ini juga pandangan kalau ke dokter gigi itu menakutkan, jadi kita buat gimana caranya masyarakat bisa masuk dan berobat kerumah sakit kita. Akhirnya banyak yang tadinya takut jadi gak, yang tadinya ga berani konsultasi, pelan-pelan kita jelaskan. Karena ini bisnis jasa ya, berartikan bagaimana dilihat service. Maka kami melakukan ke hati. Maka saya selalu menjaga kualitas pelayanan seperti keramahan.”

“Saya buat konsep demikian, orang mau kesini misal gapapa cuma mau tanya tanya, foto foto lucu, karena artis banyak datang, cuma mau ketemu saya. Gapapa. Itu udah langkah awal mereka tertarik ke dokter gigi. Tapi pas mereka datang, kami sambut dengan baik melalui pendekat persuasif. Lalu dijelaskan oleh dokter, akhirnya mereka jadi paham dengan masalah gigi mereka”

drg. Oktri juga dengan serunya bercerita pengalaman unik menghadapi customer yang membuat klinik miliknya tersebut semakin berwarna.

“Ada kejadian lucu, ada yang datang jauh-jauh dari Bogor, awalnya dia cerita karena merasa penasaran. Kami sambut, setelah tanya-tanya dia cerita ‘dok ternyata karang gigi saya bolong 3’. Ada lagi yang curhat dia gak pernah ke dokter gigi karena takut dan pas ke sini karena jadi mau untuk perawatan”.

Meski drg. Oktri sendiri mengakui adanya image dokter gigi yang menyeramkan dan mahal di mata masyarakat , namun dengan konsep yang diusungnya yaitu perawatan gigi yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, maka lama-kelamaan pandangan masyarakat terhadap dokter gigi secara umum mulai berubah dan lebih banyak orang yang peduli dengan kesehatan gigi mereka.

“Alhamdulillah respon mereka bagus bagus, positif dan merasa puas.” ujarnya.

Menanggapi adanya klinik lain yang seperti meniru konsep klinik miliknya, drg. Oktri mengaku tak masalah selama klinik tersebut tak mencontoh OMDC bulat-bulat karena semuanya sudah terdaftar di HAKI.

“Jadi saya melihat sisi baik dan positif, alhamdulillah berarti klinik saya bisa menjadi inspirasi bagi pemilik klinik lainnya. Apa yang saya lakukan, dapat bermanfaat bagi teman sejawat dan pemilik. Jadi gapapa bisa membuat penghasilan bagi mereka. itu artinya secara ga langsung terbantu dengan ide ide kami. Kalo bisa ceritain, dulu boro-boro ya ada klinik yang bisa membuat program paketan lucu dulu ga ada, namun sekarang alhamdulillah jadi banyak. Tanggapan saya, saya hanya melihat dari jauh, tanpa saya tegur pemilik klinik tersebut, karena mereka me-redesign dari yang OMDC bangun. Nah mungkin kejadian yang kemarin saya ternyata mengetahui ada klinik yang sama plek design-design logo kami digunakan, saya sedikit menegur gitu ya, karena OMDC itu sudah didaftarkan di HAKI, dan semua konsep, design dll itu pure kami yang buat, itu aja sih. Tapi untuk masalah bawa ke hukum ga sih ya kami hanya menegur atau social punishment karena sesama dokter itu adalah teman sejawat dimana ada kode etik dilarang menjatuhkan teman sejawat. Ternyata yang melanggar demikian ada dan itikad niat baik mendatangi dan meminta maaf yaudah kami tidak lagi mempermasalahkan saya juga sebagai muslim dan teman sejawat pastinya saya sudah maafkan.” jelas dokter cantik ini.

Selain menawarkan kualitas perawatan gigi yang oke punya, ternyata klinik ini juga sangat peduli dengan pelayanan kepada para customer. kemudian muncul pertanyaan apakah ada kriteria khusus untuk menjadi karyawan di klinik yang lagi hot ini.

“Saya tidak melihat seseorang dari latar belakang, usia mereka. Saya lebih melihat kualitas apa yang mereka bisa kasih ke saya untuk bekerja disini. Kalo kualitasnya bagus kenapa tidak? Untuk masalah karyawan ya saya sendiri sama mas toto memberikan mereka knowledge,training untuk mendevelop mereka, saya berusaha disini menjanjikan kepada karyawan saya bahwa mereka akan saya janjikan dua hal yaitu ; kenyamanan lingkungan pekerjaan seperti atasan tim, bahwahan dan para staff. Kedua income, saya tidak mau menzolimi orang lain saya bayar sesuai kerja keras mereka.” tuturnya.

Nah untuk kamu yang ingin sesukses dokter cantik ini, beliau bagi-bagi formula sukses loh! Silahkan dicatet dan yang ini gak papa kalau dicopy paste habis-habisan!

“Melakukan dan memberikan dengan hati, tebar manfaat dan kebaikan ke banyak orang tanpa melihat kalangan manapun. Seperti bisnis saya yang jalani yaitu OMDC saya selalu punya visi misi sosial, bagaimana semua lapisan masyarakat bisa menjangkau ke dokter gigi bukan hanya bagi yang punya uang artis dll. Tapi semua bisa. Maka saya untuk mengambil profit bisnis tidak sebanyak dokter lain pada umumnya agar terjangkau semua lapisan. Tidak membedakan kalangan.”

Dokter yang juga berrencana membangun rumah yatim, pesantren atau masjid ini pun membagikan tips bagi muslimah di luar sana yang ingin menjadi dokter gigi yang sukses.

“Kalo mau jadi dokter gigi usahakan ada passion atau soul untuk  menjadi dokter, lalu mulai bangun yuk mimpinya, mau apa ? Tujuannya apa ? Sebesar apa ? Kemana ? Detailkan dan set up mimpinya. Lalu sukses Untuk siapa ? Supaya menjadi kekuatan, lalu fokus dan tekuni dibidang kita.” tutupnya.

Nah sekarang kamu percayakan bahwa kreativitas dan passion itu bisa membuat sesuatu yang unik, tidak pasaran dan dengan strategi pemasaran yang benar ditambah tujuan mulia, semua bisnis bisa menjadi berkah bagi pemilik maupun pelanggannya. Toh manusia terbaik adalah yang berguna bagi sesamanya, bukan!

Add comment

Submit