Muslimahdaily - Amani Al Khatahtbeh merupakan seorang gadis berdarah Yordania-Amerika dan Palestina. Namanya mulai terdengar saat ia mendirikan platform MuslimGirl pada tahun 2009 ketika usianya 17 tahun. Majalah online muslim dengan banyak pembaca dari berbagai negara. Amani juga merupakan pendiri Muslim Woman's Day dan sosok yang menciptakan tagar #MuslimGirlArmy.

Pada 4 April 2020 lalu, melalui akun Instagram pribadinya, Amani memberikan kabar yang mengejutkan. Ia memposting sebuah foto dirinya yg menggunakan jepit bertuliskan "Vote 2020" dengan keterangan tertulis, "Hi. Saya Amani, saya adalah wanita muslim pertama dalam sejarah New Jersey yang ikut dalam pemungutan suara untuk kantor federal. Saya mencalonkan diri sebagai anggota kongres di distrik 6 kami untuk mewujudkan demokrasi."

https://www.instagram.com/p/B-kI6mKJobv/

Mengutip dari laman Teen Vogue, Amani tercatat sebagai wanita muslim pertama dalam sejarah New Jersey yang mencalonkan diri untuk jabatan federal. Ia mengatakan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini dibutuhkan solusi progresif yang berani seperti program-program yang ia ajukan, Green New Deal, Medicare for All, dan Student debt forgiveness.

"Momen ini adalah pengingat nyata bahwa kita tidak bisa lagi menunggu perubahan secara bertahap. Para pemimpin harus menempatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga yang bekerja dan orang-rang yang paling rentan di antara kita sebagai fokus utama," ungkap Amani.

Amani juga menambahkan bahwa ia merasa sangat bangga dapat mewakili komunitas yang kurang terwakilkan. "Saya bangga mewakili koalisi komunitas yang kurang terwakili dalam pertarungan bersejarah untuk hidup kita, " tambahnya.

Amani dan Masa Kecilnya

Kesuksesan yang dicapai Amani sekarang tentu bukan terjadi begitu saja. Pada kenyataannya, ia harus melewati berbagai problem dalam hidupnya. Khususnya sebagai seorang wanita muslim.

Pada majalah Vogue Amani menceritakan sejarah hidupnya. Jika melihat ke belakang, Amani tumbuh di masa islamophobia. Saat 11 September itu ia adalah gadis kecil berusia 9 tahum. Di usianya yang masih belia, ia sudah mendapat cercaan dari lingkungan sekitaranya. Terlebih setelah serangan teroris pada tahun 2001, Amani dan umat muslim Amerika Serikat mendapatkan banyak stereotip negatif.

Tak hanya itu, tempat tinggal Amani dan keluarga bahkan dirusak dan dilempari telur lewat jendela yang hampir mengenai adik laki-lakinya. Bahkan, di sekolah pun ia diperlakukan dengan tidak baik. Oleh karena itu, ketika memasuki sekolah menengah, ia mencoba untuk mulai menutupi identitasnya sebagai seorang muslim.

Pada tahun 2005, Amani dan keluarga memutuskan untuk pindah ke Yordania. Disana ia memilih sekolah negeri dan berada di kelas dengan bahasa Arab, yang saat itu tidak ia mengerti sama sekali. Namun, dari situ ia mulai belajar membaca, menulis, dan berbicara bahasa Arab. Maha besar Allah, Amani mulai jatuh cinta dengan budaya, latar belakang, dan agamanya. Kemudian, ia memutuskan untuk menggunakan hijab dan kembali ke Amerika.

Amani dan MuslimGirl

Energi dan semangat idetitas muslimnya seakan kembali menggelora setelah ia kembali dari Yordania. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat sebuah platform bernama MuslimGirl.com.

Menurut Amani, banyak wanita muslim Amerika Serikat yang mengalami hal yang sama dengannya di masa lalu. Malu untuk menunjukkan identitasnya. Maka dengan platform, ia berharap bisa menjadi wadah bagi mereka.

"Saya mengalami kesulitan berhubungan dengan anak-anak di sekolah dan berurusan dengan masalah nyata yang dialami gadis-gadis Muslim Amerika. Saya pikir pasti ada gadis-gadis lain seperti saya yang mengalami hal yang sama, dan saya ingin menciptakan tempat di mana kami dapat menemukan satu sama lain dan memiliki percakapan kami sendiri," ujarnya.

 

 

Alfanita

Add comment

Submit