Muslimahdaily - Nabilah Abdul Rahim Bayan merupakan seorang muslimah penghafal Qu’ran yang memiiki suara emas. Mukanya mungkin tak lagi asing di mata kita, dikarenakan ia sering berada di acara hafidz Qur’an di salah satu stasiun televisi.
Jika kembali mengenang perjuangannya untuk menjadi penghafal Al-Quran, Nabilah mengatakan bahwa semua ini tak lepas dari peran keluarganya. Sejak Nabilahh duduk di bangku Taman Kanak-kanak, orangtuanya sudah mengarahkan ia untuk menjadi seorang penghafal Qur’an. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan menyekolahkan Nabilah di salah satu rumah tahfidz.
Sampai akhirnya, saat berada di bangku Sekolah Dasar, Nabilah akhirnya berhasil menghafalkan juz 30 dan beberapa surat pilihan, diantaranya surat Al-Waqiah, Al-Mulk dan surat Yasin.
Nabilah megaku bahwa prosesnya untuk menghafal Qur'an tidaklah mudah dan singkat, ia baru bisa menyelesaikan hafalannya pada usia 17 tahun. Saat itulah predikat penghafal Al-Qur'an telah dipenganggnya, di usia ia yang masih remaja. Mungkin anak-anak seusianya kal aitu masih senang bermain dan menikmati masa muda, tetapi Nabilah memilih untuk mewujudkan cita-citanya menjadi [enghafal Qur'an.
Menurutnya, lingkungan sangat berpengaruh terhadap kemauan menghafal Al-Qur’an. Sebab selama proses menghafal Al-Qur’an, Nabilah selalu mendapat dukungan yang baik dari orangtua, guru bahkan teman-temannya. Dukungan tersebut yang pada akhirnya membuat Nabilah merasa lebih mudah untuk khatam menghafal Al-Qur'an.
Selama menghafal Al-Qur'an, Nabilah merasakan banyak keberkahan dan kemudahan dalam menjalani hidup. Baik segi pemahaman saat belajar, kecerdasan, juga dalam keberkahan waktu.
Megutip dari wawancara Muslimahdaily dengan Nabilah, wanita penghafal Qur'an ini mengaku bahwa dirinya memang lahir dan besar di Makkah. Sebelum ia kembali ke Indonesia untuk melanjutkan studinya di Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta jurusan Ilmu Al-Qur’an dan tafsir sekarang ini, ia dikenal sebagai satu-satunya pengajar asal Indonesia untuk program intensif hafalan Al-Qur’an di Arab Saudi.
Bahkan, Nabilah adalah sosok yang beruntung dan dipercaya untuk mengajari putri dari imam Masjidil Haram. Namun untuk dapat mengajar mengaji di Makkah, dibutuhkan sertifikat menghafal Qur’an dan sertifikat pengajar. Setelah proses seleksi yang dijalani Nabilah, ia berhasil lolos dan dapat mengajar disana.
Selama mengajarkan Al-Qur'an, Nabilah tidak membedakan murid-muridnya. Walaupun ia berkesempatan mengajar putri dari imam Masjidil Haram, Nabilah tetap bersikap netral kepada semua anak muridnya.
Terakhir, Nabilah memberi sebuah nasihat dan pengingat bahwa ketika seseorang dekat dengan Al-Qur’an, maka ia akan mendapatkan dunia sekaligus akhirat. Tak hanya itu, kebangkitan umat Islam juga berawal saat mereka mendekati Al-Qur’an.
“ Untuk para penghafal Qur’an ini bukan hanya membaca sekedar membaca atau menghafal saja, tapi juga harus memahami. Ketika memahami apa isi kandungan Al-Qur’an, insyaAllah kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita,” ucap Nabilah di Youtube Muslimahdailycom.