Muslimahdaily - Seorang pengacara hak-hak sipil di American Civil Liberties Union, Nusrat Choudhury menjadi hakim federal perempuan muslim pertama di Amerika Serikat. Perempuan yang memiliki nama lengkap Nusrat Jahan Choudhury ini dikukuhkan oleh Senat Amerika Serikat pada Kamis (15/6/23).

Perempuan keturunan Bangladesh-Amerika ini merupakan seorang pengacara hak-hak sipil di American Civil Liberties Union (ACLU) dana akan bertugas di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Timur New York. Choudhury yang berusia 47 tahun telah bekerja selama lebih dari 11 tahun di cabang nasional American Civil Liberties Union (ACLU) di New York dan sejak tahun 2020 telah menjadi direktur hukum ACLU Illinois, sebagaimana dilansir dari Beautynesia.

Dikutip dari VOA Indonesia, Choudhury dikukuhkan dengan 50 suara mendukung dan 49 suara menolaknya. Nusrat sendiri dicalonkan oleh Presiden Joe Biden ke bangku federal pada Januari 2022.

Chuck Schumer selaku Senator senior Amerika Serikat dari partai Demokrat, memaparkan penyataannya bahwa “pengalaman Choudhury sebagai litigator hak-hak sipil yang berbakat dan berdedikasi telah mempersiapkannya untuk mengabdi dengan integritas dan profesionalisme di bangku federal. Ia akan menjadi hakim dengan berdasarkan fakta, dengan adil, dan dengan rasa hormat yang tinggi bagi supremasi hukum.” ujarnya, dalam laman VOA Indonesia.

Melansir dari Beautynesia, selama sidang konfirmasi April 2022, Choudhury sempat dihadapkan dengan sebuah kritikan. Hal itu terjadi ketika Senator John Kennedy (R-La) bertanya apakah Choudhury mengatakan “pembunuhan pria kulit hitam tak bersenjata oleh polisi terjadi setiap hari di Amerika,” dalam pidato sebuah acara pada tahun 2015 di Universitas Princeton. Choudhury memberitahu Kennedy bahwa dia tidak yakin apakah dia mengatakannya.

Kesaksian Choudhury tersebut mendorong kelompok penegak hukum termasuk Fraternal Order of Police dan Sergeants Benevolent Association untuk menentang pencalonannya. Choudhury pun menindaklanjuti kejadian ini dengan Komite Kehakiman beberapa minggu kemudian untuk memastikan bahwa dirinya tidak pernah membuat pernyataan tersebut.

“Tidak ada catatan bahwa saya membuat pernyataan tersebut dan saya tidak melakukannya,” ujarnya dikutip dari Beautynesia. “Selain itu, saya menyesal bahwa saya gagal menyatakan dengan tegas pada sidang saya bahwa pernyataan itu tidak benar.” tambahnya.

Nusrat Choudhury merupakan anak dari orang tua imigran. Dirinya memperoleh gelar Bachelor of Arts dari Columbia University pada tahun 1998, Master of Public Administration dari Princeton School of Public and International Affairs pada tahun 2006, dan Juris Doctor dari Yale Law School pada tahun 2006.

Untuk sampai ke Amerika Serikat, diawali dengan karir sang ayah yang pernah memenangkan hibah Fulbright dan bekerja diwilayah Chicago selama 40 tahun sebagai dokter. Pada tahun 2016 lalu, Choudhury menikah dengan Michael Early yaitu seorang produser efek visual.

Zahra Az-Zahra

Add comment

Submit