Muslimahdaily - Jasa ojek online semakin menjamur. Penggunanya pun tidak mengenal usia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun, kerapkali pengendara ojek laki-laki masih mengundang was-was di kalangan perempuan. Untuk itu Evilita Adriani mendirikan ojek syar’i khusus perempuan, atau ia sebut Ojesy.
Lita, sapaan akrabnya, mengaku prihatin melihat maraknya kasus pelecehan seksual terhadap perempuan di transportasi umum seperti bus, angkot, bahkan ojek. “Padahal, kebutuhan perempuan saat ini banyak. Perempuan bekerja juga semakin meningkat,” jelas Lita yang kini menjabat sebagai CEO Ojesy.
Jasa Ojesy memiliki pengendara muslimah yang wajib mengenakan jilbab. Mahasiwi UPN Veteran Jawa Timur tersebut benar-benar tegas dalam memilih pengendara jasa ojeknya. “Kami ingin benar-benar menerapkan nilai-nilai syariah. Jadi, benar-benar ada batas antara perempuan dan laki-laki,” ujarnya.
Selain itu, para pengendara juga dibekali surat mahrom. Yakni, surat izin bergabung sebagai sahabat pengendara, sebutan bagi para pengendara muslimah di Ojesy. “Surat ini semacam surat izin dari pihak keluarga. Harus disetujui mereka. Kalu tidak kami tidak bisa merekrutnya sebagai pengendara,” jelas perempuan asal Surabaya itu.
Lita, yang juga dibantu rekannya, Reza Zamir, mengawali bisnis ojek syar’i tersebut melalui media sosial. “Pertama banyak yang nge-add jadi teman di Facebook. Rasanya seneng beberapa orang merespon,” ungkap mahasiswi jurusan hubungan internasional tersebut.
Lambat laun, dari yang hanya menjadi user di media sosial, pemesan Ojesy pun berdatangan. Lita mengakui, di awal-awal dia mendirikan Ojesy masih sepi pelanggan. “Ya paling hanya satu dua orang,” ungkapnya. Bahkan, Lita turut menjadi pengendara saat di awal pendirian Ojesy.
Semakin hari lantas pelanggan Ojesy semakin meningkat. Dari yang awalnya hanya satu atau dua orang, lalu bertambah menjadi 10-20 penumpang setiap harinya. “Saya jadi keteteran karena saat itu sedang banyak kuliah. Untungnya, ada yang menawarkan diri jadi pengendara. Dia kirim pesan ke media sosial,” katanya.
Lita mengakui, sejak viral di media sosial, semakin banyak yang berminat untuk menjadi pengendara. “Kebanyakan sih ibu rumah tangga. Karena mereka bisa ngojek sekaligus mengurus anak,” tuturnya.
Para pengendara tinggal menunggu orderan di rumah melalui akun media sosial mereka. Dia mengaku senang dapat membantu membuka lapangan pekerjaan terutama bagi kaum muslimah. “Muslimah juga bisa berkarya, dengan begini mereka dapat meningkatkan perekonomian keluarga,” katanya.
Ojesy pun kini terus berkembang. Lita mengatakan, saat ini sudah ada 19 kota seluruh Indonesia yang mengoperasikan Ojesy. Pengendaranya pun semakin meningkat. “Kira-kira pengendaranya sudah ada 400-an muslimah. Mereka tersebar di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Dia menuturkan, saat ini pihaknya terus mengembangkan bisnis syar’i tersebut untuk para perempuan di seluruh Indonesia. Dia mengatakan, saat ini sedang bekerjasama dengan beberapa salon muslimah yang tersebar di Surabaya. “Harapannya bisa semakin memberikan banyak manfaat, karena khairunnas anfa uhum linnas,” tandasnya.