Ayu Momalula, Berdakwah Lewat Dagang dan Buku

Muslimahdaily - Beberapa tahun silam masih jarang perempuan yang berhijab. Apalagi yang berhijab sesuai syariat agama. Namun, semakin sadarnya muslimah akan kewajiban berhijab, kini semakin bertebaran produk fashion ini dari berbagai brand buatan Indonesia. Salah satu produk hijab yang terkenal saat ini adalah Hijab Sallyheart milik Ayu Momalula.

Produk milik Ayu telah mendapat tempat di hati para muslimah Indonesia. Pasalnya, Ayu tidak hanya sekadar menjual hijab syar’inya tersebut. Berdakwah melalui media sosial juga cara Ayu untuk mengajak para muslimah yang belum berhijab agar ramai-ramai segera berhijab. Melalui akun @UkhtiSally, Ayu kerap membagikan kutipan singkat tetapi sangat mengena di hati. Misalnya, soal hijrah agar segera memperbaiki diri “Hijrah ini bukan hanya karena keinginan hati, Tapi karena kewajiban hamba pada illahi,”.

Tak jarang, Ayu juga mengingatkan para muslimah untuk tidak baperan karena masalah jodoh. Melalui beberapa tulisannya di blog pribadinya dan buku, Ayu memberikan pencerahan pada muslimah melalui kisah-kisah ringan. “Saya sadar berdakwah dengan cara menggurui itu kurang efektif. Jadi harus pendekatan yang menyenangkan. Selain itu, tidak hanya sekadar berdagang, ada nilai edukasi yang kita sampaikan di sini,” tutur perempuan lulusan Public Relation Universitas Negeri Jakarta tersebut.

Kesuksesan Ayu menjalankan bisinis hijab syari’nya itu tentu mengalami berbagai halang rintang. Dia mengaku, jauh sebelum membuat Hijab Sallyheart, Ayu adalah seorang yang modis dan sangat peduli fashion. Saat masih duduk di bangku SMP, kakak-kakaknya telah terlebih dahulu menutup aurat. Setiap waktu, Ayu selalu diingatkan mereka untuk segera menjalankan kewajiban tersebut. “Awalnya masih mikir-mikir dan nggak mau,” akunya.

Menginjak SMA, akhirnya Ayu pun terpaksa mengenakan hijab. Dia mengakui, saat itu merasakan keribetan mengenakan hijab pertama kali. Namun, kakak-kakaknya terus mendukung dan memberikan nasihat padanya. Sejak itu, lantas Ayu berpikir untuk berjualan hijab tanpa merk. Keinginan tersebut bermula pada 2011. “Saat itu tidak banyak yang berjualan hijab, kalau sekarang sudah menjamur,” kenangnya.

Menjualkan produk hijab orang juga sempat dilakoni Ayu. Pada 2015, Ayu melakukan sistem reseller produk milik orang lain. “Saya merasa keterusan di bidang ini, sampai akhirnya memulai untuk bikin brand sendiri,” ungkapnya.

Ayu sendiri mulai merintis produk Hijab Sallyheart sejak setahun yang lalu. Dia mengaku, sejak dulu memang suka memadupadankan pakaian.

“Alhamdulillah banyak yang suka dengan Hijab Sallyheart,” tuturnya. Sementara, nama Hijab Sallyheart berawal dari kata Shalihaat yang berarti wanita baik-baik. “Tetapi ternyata banyak yang masih salah menyebut dengan Sallyhet, padahal yang bener dibacanya Sallyhat,” ungkapnya.

Dibalik suksesnya Ayu, dia juga mengalami hal yang yang tidak mengenakkan hati. Dia mengaku, tak sedikit pula yang mencibir produknya maupun cara ia berdakwah. “Disini saya selalu berusaha melebihkan kesabaran, dan berusaha untuk menahan respon di saat-saat tertentu. Buat saya, semangat dan peran kita jangan hanya sebatas ingin dipuji manusia, insyaallah kalau yakin semuanya akan dibalas kebaikan oleh Allah, melakukan apapun jadi all out dan semangat terus,” paparnya.

Pantang menyerah adalah kosakata yang selalu ada dalam pikiran dan benak Ayu. Menurutnya, hal itu adalah salah satu kunci suksesnya.

“Jangan berpikir nggak bisa, nggak mampu, nggak mungkin. Kalimat ini nggak pernah ada di kamus saya, so saya selalu berpikir solusinya apa, bagaimana caranya, bagaimana meraihnya, bagaimana mencapainya, walaupun itu ditengah keterbatasan sekalipun,” ujarnya.

Dukungan keluarga juga menjadi pelecut Ayu untuk terus berkarya dan berdakwah. “Alhamdulillah, keluarga selalu mendukung dan mendoakan,” katanya. Meski didera kesibukan, Ayu tetap bertekad untuk terus berkarya. “ Karena saya selalu mendapatkan energi semangat kalau terus berkarya. Saya merasa berenergi kalau sudah mendapatkan ide-ide baru buat karya saya,” pungkasnya.

Add comment

Submit