5 Fakta Penembakan Massal di Thailand

Muslimahdaily - Penembakan terjadi di pusat perbelanjaan Terminal 21, Korat, Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand sejak Sabtu (8/2) sampai Minggu (9/2) kemarin, dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (11/2).

1. Menewaskan 29 Orang dan 57 Luka-luka

Penduduk kota Nakhon Ratchasima, Thailand, menceritakan kenangan buruk mereka setelah seorang pria bersenjata berkeliaran di pusat perbelanjaan dan menembaki orang.

Dilaporkan bahwa ia telah menewaskan setidaknya 29 orang dan sebanyak 57 orang lainnya terluka dalam inside. “Jumlah korban sebanyak itu belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand,” ujar PM Thailand dilansir dari BBC, Selasa (11/2).

2. Pelaku Merupakan Anggota Militer dan Penembak Jitu

Dilansir dari Tempo.co, pelaku diidentifikasi sebagai tentara berpangkat sersan mayor bernama Jakrapanth Thomma berusia 32 tahun. Thomma pada hari Sabtu (9/2) juga diketahui telah membunuh komandannya sebelum mencuri senjata dan amunisi dari sebuah kamp militer.

Seseorang yang melihat pria bersenjata itu mengatakan kepada Amarin TV “Penyerang itu menembak kemana-mana dan tembakannya sangat tepat.”

3. Sebelum Penembakan Pelaku Menulis Status di Facebook

Selama penembakan di pusat perbelanjaan, tersangka selalu mengunggah status di media sosialnya. Salah satunya di akun Facebook, menanyakan apakah dia harus menyerah. Bahkan sebelum penembakan ia juga telah mengunggah foto senjata dengan tiga set peluru,

“Ini saatnya untuk bersemangat,” dan “tidak ada yang menghindari kematian.” Namun saat ini Facebook telah menghapus unggahan tersebut.

4. Penembakan Diduga Karena Dendam

Perdana Mentreri Thailandn Prayut Chan-O-Cha menduga motif penembakan itu karena dendam pribadi. Jakrapanth memiliki dendam karena telah ditipu soaol kesepakatan tanah.

Tidak dijelaskan hubungan antara kesepakatan tanah dengan aksi pelaku menembak komandan dan warga sipil di mal. Prayut berharap agar peristiwa ini tidak kembali terulang, dilansir dari Kumparan, Selasa (11/2).

5. Ditembak Mati Setelah 24 Jam Dikepung

Dilansir dari Kompas.com, Senin (11/2) tentara Thailand itu ditembak mati, setelah pihak keamanan menyudutkannya di salah satu gedung, sepanjang malam.

Salah seorang relawan, Peerapong Chatadee, yang ikut membantu proses penyelamatan korban Jakraphanth mengatakan, bahwa ia belum pernah melihat hal seperti ini terjadi.

Kabar terakhir diberitakan oleh CNN Indonesia, Selasa (11/2) bahwa Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida Bajrasudhabimalalakshana akan menanggung penuh biaya dan proses pemakaman seluruh korban penembakan ini.

Add comment

Submit