Muslimahdaily - Kabar duka datang dari mantan Menteri Agama Republik Indonesia periode 1998-1999, Prof Abdul Malik Fadjar. Sosok yang juga mengabdi di Persyarikatan Muhammadiyah itu dikabarkan meninggal dunia pada malam hari, Senin (7/9) kemarin, dilansir dari Republika, Selasa (8/9).

Meninggal di usia 81 tahun, Abdul Malik Fadjar sejak lama telah mengabdi untuk negeri. Mulai dari Menteri Agama di era Presiden BJ Habibie hingga Menteri Pendidikan periode 2001-2004. Bahkan di tahun 2015 dan 2019 beliau juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI.

Mengutip dari Republika, Selasa (8/9), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengenang almarhum Abdul Malik Fadjar. Ia mengatakan bahwa alhamruhm adalah sosok yang banyak memberikan inspirasi.

“Beliau adalah sosok yang memberikan banyak inspirasi dan pembelajaran bagi kita semua, termasuk tentang pendekatan humanis, demokratis, dan memberikan kebebasan hak asasi manusia dalam Pendidikan. Selamat jalan pahlawan dan guru bangsa,” ujar Nadiem.

Nadiem juga menyampaikan rasa bela sungkawa atas kepergian guru bangsa tersebut.

“Mewakili keluarga besar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, saya menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Bapak Prof Abdul Malik Fadjar. Insya Allah amal ibadah almarhum diterima oleh Allah,” kata Nadiem.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin juga menyampaikan kesannya pada almarhum Abdul Malik Fadjar.

“Almarhum adalah pejuang Muhammadiyah. Sebagian besar hidupnya diabadikan dalam Persyarikatan Muhammadiyah, mulai dari bawah hingga menjadi salah seorang Ketua PP Muhammadiyah,” ujar Din, dilansir dari Suara, Selasa (8/9).

Din juga mengatakan bahwa almarhum sangat berjasa di bidang Pendidikan.

“Selama di PP Muhammadiyah, almarhum sangat aktif. Pikiran-pikirannya banyak mewarnai Langkah-langkah Muhammadiyah, khususnya dalam bidang Pendidikan,” ujarnya.

Selain itu, Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia juga turut menyampaikan kesan dan bela sungkawanya.

"Saya mengenal baik Prof Malik. Beliau adalah tokoh senior yang telah lama berkiprah di Muhammadiyah. Beliau juga ikut andil dalam pemerintahan, pendahulu saya sebagai Mendiknas dan Menko Kesra. Saya banyak belajar dari kiprah kepemimpinan beliau, Saya amat merasa kehilangan. Semoga beliau ditempatkan di sisi Allah Subhanahu Wata'ala di tempat yang terbaik," ujarnya, dikutip dari Detik, Selasa (8/9).