Muslimahdaily - Disney membuat versi live action dari animasi 'Mulan' dan mulai dirilis 4 September kemarin di aplikasi streaming Disney+. Namun, baru beberapa hari setelah perilisannya, film ini langsung diboikot oleh banyak masyarakat terutama di Asia. Hal ini ramai tersebar di Twitter dengan tagar #BoycottMulan.
Para pengamat film mengkritik 'Mulan' atas beberapa hal yang kontroversial di dalamnya. Salah satunya mengenai lokasi yang digunakan dan kredit di bagian akhir film.
Pasalnya dalam kredit, Disney menyebutkan terima kasih secara khusus kepada delapan entitas pemerintah di Xinjiang yang merupakan lokasi beberapa kamp pendidikan bagi etnis Uighur.
“Mulan secara khusus mengucapkan terima kasih kepada publisitas komite daerah otonom uyghur BPK Xinjiang dalam kredit. Anda tahu, tempat terjadinya genosida budaya. Mereka syuting secara ekstensif di Xinjiang, yang subtitelnya disebut ‘China Barat Laut’ #BoycottMulan,” tulis Jeannette Ng di akun Twitter-nya.
https://twitter.com/jeannette_ng/status/1302767969466974208/photo/1
Salah satu ucapan terima kasih dalam film garapan Niki Caro ini ditunjukkan kepada Departemen Publisitas Komite Daerah Otonomi Xinjiang Uighur Partai Komunis China, serta Biro Keamanan Publik di kota Turpan.
Hal tersebut yang semakin membuat aktivis dan pengamat film kesal. Karena kerjasama Disney bisa menandakan bahwa adanya dukungan terhadap aksi genosida yang dilakukan China.
Film Mulan sendiri awalnya merupakan animasi yang dirilis pada tahun 1998 yang menceritakan mengenai sosok perempuan Hua Mulan yang menyamar menjadi laki-laki dan berperang bersama tentara kekaisaran untuk menggantikan ayahnya.